REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang Muslim setelah melakukan berbagai daya upaya untuk meraih keberhasilan dalam perkara kebaikan, sepatutnya berserah diri kepada Allah SWT atau bertawakal. Sebab bagaimana pun, manusia hanya bisa berusaha dan hasilnya ditentukan oleh Allah.
Lantas, mengapa Muslim diperintahkan untuk bertawakal? Seorang Muslim haruslah bertawakal kepada Allah SWT dalam setiap perkara baik urusan dunia maupun akhirat. Dan mohonlah pertolongan dari Allah SWT.
Allah SWT berfirman, "Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu." (QS Ath-Thalaq Ayat 3)
Syekh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin memberi penjelasan secara komprehensif tentang tawakal. Dia mengatakan, tawakal adalah kesungguhan untuk bersandar pada Allah SWT agar mendatangkan manfaat dan menangkal celaka, sambil melakukan berbagai hal yang diperintahkan Allah SWT. (Majmu' al-Fatawa wa al-Rasa'il)
Karena itu, orang yang beriman adalah orang yang memiliki ketergantungan kepada Allah SWT. Hatinya melekat pada-Nya dalam setiap hal, baik kecil ataupun besar. Sebab, orang yang beriman melihat segala sesuatu itu datangnya dari Allah SWT atas kehendak-Nya dan perintah-Nya.
Sumber: http://saaid.net/rasael/979.htm