REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumatra Barat Wahyu Purnama mengatakan deflasi sebesar 0,38 persen pada periode Februari 2021 lalu disebabkan deflasi pada kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan andil sebesar 0,40 persen (mtm).
Deflasi pada kelompok ini disebabkan oleh penurunan harga komoditas cabai merah, ikan gembolo atau ikan aso-aso, telur ayam ras dan petai. "Dengan andil deflasi masing-masing sebesar 0,29 persen, 0,04 persen, 0,04 persen dan 0,03 (mtm)," kata Wahyu.
Wahyu menjelaskan penurunan harga komoditas cabai merah terutama didorong oleh mulai normalnya permintaan masyarakat dibandingkan periode akhir tahun 2020 dan awal tahun 2021 yang cenderung tinggi. Karena selama Februari lalu pasokan cabai merah cukup melimpah dari hasil panen lokal pada sentra produksi di Kabupaten Agam, Solok, Lima Puluh Kota, Solok Selatan dan Pesisir Selatan.
Kemudian komoditas telur ayam ras mencatat deflasi yang disebabkan oleh melimpahnya pasokan di masyarakat. Sementara itu penurunan harga ikan gembolo atau ikan aso-aso dan petai didukung oleh kecukupan pasokan di masyarakat dan permintaan yang tercatat stabil.