Kamis 04 Mar 2021 13:43 WIB

Kemenag dan UEA Realisasikan Kerja Sama Keagamaan

Salah satu kerja sama, yaitu pembangunan masjid di Solo.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Kemenag dan UEA Realisasikan Kerja Sama Keagamaan. Gedung Kemenag
Foto: dok. Republika
Kemenag dan UEA Realisasikan Kerja Sama Keagamaan. Gedung Kemenag

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Prof Kamaruddin Amin mendampingi delegasi Uni Emirat Arab (UEA) yang datang ke Indonesia dalam rangka kunjungan kerja sama. Delegasi UEA dipimpin oleh Kepala Otoritas Umum Urusan Islam dan Wakaf UEA Mohamed Matar Salim al Kaabi. 

Prof Kamaruddin mengatakan, kedatangan delegasi UEA ini untuk merealisasikan sejumlah kerja sama yang sebelumnya sudah dibahas dengan Indonesia. Salah satu kerja sama Indonesia dan UEA, yaitu pembangunan masjid di Solo, Jawa Tengah. 

Baca Juga

"Masjid tersebut merupakan hibah dari Putra Mahkota Uni Emirat Arab, Mohamed bin Zayed sebagai tanda persahabatan dengan Indonesia," kata Prof Kamaruddin melalui pesan tertulis kepada Republika.co.id, Kamis (4/2).

Ia mengatakan, tidak hanya pembangunan masjid, Indonesia dan UEA juga menjalin kerja sama lainnya di bidang keagamaan. Mulai dari pengiriman imam Indonesia ke UEA, pelatihan mubaligh, pembangunan masjid di Solo, sampai penguatan moderasi beragama.

Pada Sabtu (6/3) besok, ia juga akan mendampingi delegasi UEA melakukan groundbreaking Masjid Sheikh Zayed di Jalan Ahmad Yani Nomor 121, Banjarsari, Solo. Masjid tersebut diberikan oleh Sheikh Zayed saat kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo 12 Januari 2020 lalu ke Abu Dhabi.

"Kemudian juga direncanakan akan dilakukan pelatihan dai dan imam, pengiriman peserta dan Dewan Hakim MTQ Internasional, pengiriman pakar atau cendekiawan Muslim Indonesia ke even internasional di Abu Dhabi, dan pertukaran pengalaman di bidang manajemen wakaf, pengembangan wakaf produktif dan investasinya," ujarnya.

Kamaruddin mengatakan, Indonesia dan UEA juga menjalin kerja sama pertukaran cetakan, publikasi, dan terjemahan kitab suci Alquran. Termasuk hasil cetakan, hasil penelitian, publikasi, dan majalah yang diterbitkan oleh kedua negara serta pertukaran keahlian dalam pembangunan, pemeliharaan dan manajemen masjid yang bertujuan untuk mempromosikan misi masjid sebagai tempat ibadah dan bimbingan moderasi beragama yang aman.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement