Kamis 04 Mar 2021 14:29 WIB

Istana Buckingham Investigasi Tuduhan Bullying Meghan Markle

Meghan Markle sedih dengan serangan terbaru terhadap karakternya .

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Meghan Markle.
Foto: EPA
Meghan Markle.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON – Istana Buckingham akan memulai investasi ihwal tudingan perundungan dan intimidasi yang dilakukan Meghan Markle terhadap mantan ajudannya. Media The Times of London memuat sebuah artikel tentang tuduhan bahwa Duchess of Sussex telah mengusir mantan ajudan dan mempermalukannya.

Artikel itu dibuat berdasar pengakuan salah satu mantan ajudan Meghan, Jason Knauf. Knauf mengaku dirundung saat dia menjabat sebagai Sekretaris Komunikasi Meghan dan suaminya, Pangeran Harry. Dia saat ini bekerja untuk kakak Harry, Pangeran William.

Istana menyampaikan keprihatinannya atas tuduhan tersebut. Dalam sebuah pernyataan resmi, tim sumber daya manusia istana akan menyelidiki keadaan yang diuraikan dalam artikel dan meminta keterangan Jason Knauf.

"Keluarga Kerajaan telah mengusung integritas ketika bekerja selama bertahun-tahun dan tidak akan mentolerir segala bentuk penindasan dan pelecehan di tempat kerja," demikian pernyataan Istana seperti dilansir di Time pada Kamis (4/3).

Pada awal 2020, Meghan dan Harry mengumumkan untuk keluar dari anggota senior kerajaan Inggris dan pindah ke Amerika Utara, karena alasan gangguan yang tak tertahankan dan sikap rasis dari media Inggris. Mereka baru-baru ini membeli rumah di Santa Barbara, California, dan tengah menunggu kelahiran anak kedua.

Tuduhan bullying dilaporkan empat hari sebelum jadwal siaran wawancara Oprah Winfrey dengan Meghan, yang diantisipasi akan menarik banyak penonton.

Seorang juru bicara Duchess mengatakan Meghan sangat sedih dengan tuduhan tersebut. "Dia sedih dengan serangan terbaru terhadap karakternya sebagai seseorang yang telah menjadi sasaran bullying dan sangat berkomitmen untuk mendukung mereka yang mengalami rasa sakit dan trauma," kata juru bicara tersebut.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement