REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON--House of Representative Amerika Serikat (AS) membatalkan sesi sidang Kamis (4/3) usai kepolisian Capitol Hill mengungkapkan soal rencana penyerangan ke Gedung Kongres oleh kelompok bersenjata. House dijadwalkan menggelar pemungutan suara dan debat mengenai undang-undang reformasi kepolisian.
Seorang staf dari Partai Demokrat mengatakan, jadwal tersebut dibatalkan usai polisi memperingatkan rencana penyerangan tersebut. Badan intelijen AS mengungkapkan 'kelompok milisi yang telah teridentifikasi' dapat menimbulkan ancaman ke Gedung Kongres. Sementara itu debat mengenai paket bantuan Covid-19 Presiden AS Joe Biden di Senat baru digelar Jumat (5/3) besok.
Pihak berwenang mengatakan ekstremis sayap kanan salah satu kelompok yang akan bergabung dengan pendukung mantan Presiden Donald Trump dalam aksi ini. Mereka terlibat dalam penyerangan Capitol Hill pada 6 Januari lalu untuk mencegah Kongres meresmikan kemenangan Biden.
Sejumlah kelompok sayap kanan mempercayai teori konspirasi, Trump yang kalah dalam pemilihan presiden bulan November lalu sebenarnya menang dan akan dilantik pada 4 Maret 2021. Departemen Kehakiman sudah mendakwa lebih dari 300 orang yang terlibat dalam penyerbuan ke Capitol Hill yang menewaskan lima orang termasuk satu orang petugas polisi.
Pihak berwenang AS juga menangkap kelompok-kelompok sayap kanan seperti Oath Keepers, Three Percenters dan Proud Boys terkait penyerangan ke Gedung Kongres. Oath Keepers dan Three Percenters adalah kelompok milisi bersenjata.
"Departemen Kepolisian Capitol Hill Amerika Serikat mengetahui dan bersiap pada setiap potensi ancaman terhadap anggota Kongres dan terhadap kompleks Capitol Hill," kata kepolisian Capitol Hill dalam pernyataannya, Kamis (4/3).