REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Vaksinasi Covid-19 kepada peyalan publik di Kabupaten Garut mulai dilakukan. Salah satu pelayan publik yang mendapat jatah vaksinasi adalah tenaga pendidikan dan guru. Sebanyak 163 pegawai di kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Garut juga telah menjalani vaksinasi pada Rabu (3/3).
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Totong mengatakan, vaksinasi tersebut dilakukan langsung di kantor Dinas Pendidikan, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut. Vaksinasi tahap pertama itu dilakukan oleh petugas kesehatan dari Puskesmas Cimaragas.
“Alhamdulillah kami di kantor 163 orang telah divaksin. Mudah-mudahan meningkatkan kekebalan tubuh virus corona ini,” kata dia melalui keterangan resmi, Rabu.
Selain pegawai dinas, Totong menyebutkan, vaksinasi untuk pelayan publik di Kabupaten Garut juga akan menyasar guru. Menurut dia, vaksinasi kepada guru akan dimulai dari guru yang berasal dari kecamatan di daerah yang memiliki status zona merah.
“Kalau guru-guru nanti yang didahulukan yang di zona merah, kecamatan-kecamatan zona merah itu bagaimana puskesmas bisa melakukan d imana, apakah di sekolah guru-gurunya diundang atau di tempat lain," kata dia.
Ia berharap pelaksanaan vaksinasi kepada guru dapat dilakukan pada bulan ini. Dengan begitu, kegiatan belajar mengajar (KBM) secara tatap muka dapat cepat dimulai.
Sebelumnya, ketika dihubungi pada November tahun lalu, Totong mengaku belum dapat memastikan waktu dimulainya kembali KBM tatap muka di Garut. Namun, menurut dia, kemungkinan besar KBM tatap muka tak akan dilakukan hingga vaksinasi Covid-19 dilakukan kepada para siswa dan guru.
Kabupaten Garut sebelumnya telah menerima distribusi vaksin Covid-19 yang diperuntukan kepada pelayan publik. Untuk vaksinasi pelayan publik, Kabupaten Garut menerima sekira 3.000 vial vaksin Covid-19.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani mengatakan, kali ini satu vial vaksin dapat diperuntukan kepada 10 orang sasaran. Namun, menurut dia, kemungkinan realisasinya hanya untuk 8-9 orang. Artinya, 3.000 vial vaksin itu akan menyasar sekira 15 ribu pelayan publik, karena setiap orang mendapat jatah dua suntikan.
"Itu belum memenuhi kebutuhan. Karena target kita untuk pelayan publik itu 172 ribu. Masih jauh," kata dia saat dihubungi Republika, Kamis (25/2).