Kamis 04 Mar 2021 16:50 WIB

Waspadai Dampak Negatif Berlebihan Memakai HP

Penggunaan ponsel setelah jam 01.00 tingkatkan risiko adiksi hingga tiga kali lipat.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Qommarria Rostanti
Meski bermanfaat, penggunaan ponsel pintar secara berlebih juga memiliki pengaruh negatif bagi kesehatan. (ilustrasi).
Foto: Republika/Mardiah
Meski bermanfaat, penggunaan ponsel pintar secara berlebih juga memiliki pengaruh negatif bagi kesehatan. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ponsel pintar tampaknya telah menjadi bagian yang tak terpisahkan di era moderen saat ini. Pandemi Covid-19 yang membuat banyak orang harus beraktivitas di rumah semakin meningkatkan penggunaan telepon genggam (handphone).

Meski bermanfaat, penggunaan ponsel pintar (smart phone) secara berlebih juga memiliki pengaruh negatif bagi kesehatan. Salah satu studi yang menyoroti hal ini adalah studi pada tahun lalu yang dimuat di Journal of Clinical Sleep Medicine.

Berdasarkan studi ini, penggunaan ponsel pintar secara berlebih berkaitan dengan durasi tidur yang lebih pendek pada anak. Kebiasaan tersebut juga berkaitan denagn penurunan kualitas tidur yang signifikan pada anak kecil.

Studi terbaru yang melibatkan lebih dari 1.000 mahasiswa turut memberikan hasil serupa. Studi dalam jurnal Frontiers in Psychiatry ini menunjukkan, sebanyak 40 persen partisipan tampak memiliki adiksi terhadap ponsel pintar. Sebanyak 70 persen dari partisipan yang memiliki adiksi ini bergelut dengan kualitas tidur yang buruk.

Selama studi berlangsung para partisipan diminta untuk mengisi kuesioner Smartphone Addiction Scale—Short Version (SAS-SV). Kuesioner ini merupakan perangkat ukur standar yang digunakan komunitas ilmiah internasional untuk mengukur tingkat adiksi pada ponsel pintar.

Selain itu, para partisipan juga diminta untuk melakukan pengetesan dengan menggunakan Pittsburgh Sleep Quality Score Index. Tujuannya adalah untuk mengukur tingkat kualitas tidur para partisipan.

"Adiksi ponsel pintar lebih banyak ditemukan pada partisipan yang lebih muda," ujar peneliti dalam studi tersebut, seperti dilansir di Eat This, Kamis (4/3).

Peneliti mengungkapkan dampak negatif dari penggunaan ponsel pintar secara berlebih bisa terjadi pada semua kelompok usia dan jenis kelamin. Peneliti menilai hal ini bukan masalah yang sepele, mengingat epidemi kekurangan tidur terjadi secara global.

Studi ini juga menyoroti bahwa orang-orang yang menggunakan ponsel pintar pada malam hari lebih berisiko mengalami adiksi ponsel pintar. Berdasarkan studi, penggunaan ponsel pintar setelah pukul 01.00 dini hari berkaitan dengan peningkatan risiko adiksi ponsel hingga tiga kali lipat.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement