REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat di Jawa, khususnya bagian tengah dan timur, untuk tetap waspada potensi hujan es dan cuaca ekstrem pada peralihan musim hujan ke kemarau. "Untuk itu kami mengharapkan masyarakat terus waspada di musim peralihan ini untuk sebagian besar wilayah Jawa termasuk Jawa Tengah dan Jawa Timur potensi cuaca ekstrem cukup tinggi," ujar Kasubid Prediksi Cuaca BMKG Muhammad Fadli saat dihubungi dari Jakarta, Kamis (4/3).
Menurut dia, saat peralihan musim baik dari kemarau ke hujan maupun sebaliknya, kerap terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, termasuk fenomena hujan es. Kondisi itu diakibatkan perbedaan tekanan udara yang terjadi di atmosfer.
Berdasarkan pemantauannya, tensi awan-awan hujan masih menyelimuti sebagian wilayah Jawa bagian tengah dan timur. Begitu pula dengan wilayah Kalimantan yang terkonsentrasi di bagian tengah hingga utara, sehingga masyarakat diminta tetap waspada.
Fenomena hujan es di Yogyakarta dan Kalimantan merupakan fenomena alam biasa yang terjadi bersamaan dengan hujan lebat. Biasanya hujan es ini terjadi siang atau hingga sore dengan durasi singkat 5-15 menit. "Ke depan potensi hujan es masih akan terjadi hingga berakhirnya masa pancaroba," kata dia.
Guna menghindari isu-isu yang tak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya, masyarakat juga diminta untuk memperbaharui informasi cuaca secara berkala melalui lembaga resmi, dalam hal ini BMKG. "Masyarakat bisa mengakses info di laman BMKG langsung," kata dia.