REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Masa pandemi Covid-19 berdampak pada berbagai macam kegiatan. Salah satunya perayaan Cap Go Meh di Kota Sukabumi yang dialihkan dengan kegiatan bakti sosial penyaluran paket sembako kepada warga kurang mampu.
Pelepasan bantuan dari komunitas tionghoa ini dilakukan di Vihara Widhi Sakti Kota Sukabumi, Kamis (4/3). " Tahun lalu 2020, masih bisa merayakan Cap Go Meh dalam kerangka mempersatukan warga Sukabumi baik sisi budaya, persaudaraan dan kebersamaan," ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi.
Momen ini menunjukkan jangan sampai beda keyakinan agama, suku, dan ras mengkotak-kotakan semua. Sebab ini Sukabumi Kita, bukan Sukabumi saya dan Sukabumi kalian.
Dalam artian kata Fahmi, semua adalah keluarga besar saling menguatkan dan mendukung serta mengingatkan ketika ada kekhilapan dalam menjaga Sukabumi. Namun berbeda dengan tahun ini karena pandemi harus menahan diri dan tidak menggelar kegiatan yang menimbulkan kerumunan.
"Tahun ini berbagi keceriaan dengan berbagi ke orang kurang mampu dan seluruhnya bersepakat mendukung," ungkap Fahmi. Semangat Cap Go Meh yakni semangat berbagi kegembiraan dan mempersatukan dan di masa pandemi bisa berbagi kebahagiaan dan kegembiraan serta memperkuat satu dengan lain dengan bentuk berbeda.
Sebab kata Fahmi, dengan saling bersinergi di masa sesulit apapun dengan kebersamaan bisa melalui dengan baik. Sehingga pemkot mengucapkan terima kasih atas dukungan dari komunitas tionghoa di Sukabumi
Lebih lanjut Fahmi menerangkam, Kota Sukabumi beberapa waktu lalu mendapatkan penghargaan sebagai kota paling toleran di Indonesia peringkat sembilan. Hal ini dinilai pada 2019-2020 dan harapannya hal yang baik dilanjutkan dan membangun kebersamaaan dengan semangat nilai toleransi dan dukungan yang dilakukan akan membangun Sukabumi lebih baik dari waktu ke waktu.