REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Mengetahui dan beriman kepada nama-nama dan sifat Allah SWT tak mungkin menjadi hal yang sia-sia bagi umat Islam. Setidaknya, terdapat beberapa manfaat yang bisa didapatkan apabila seorang hamba beriman dan mengetahui tentang keduanya.
Dilansir di Islamweb, Kamis (4/3), yang dimaksud dengan beriman pada nama-nama dan sifat Allah adalah adalah untuk membuktikan apa yang telah Allah buktikan untuk diri-Nya dan Rasulullah SAW.
Nama dan sifat yang sesuai dengan kesempurnaan dan keagungan Allah perlu diketahui sambil terus beriman dan memaknai kebesaran-Nya.
Dalam pandangan ahli sunnah wal-jamaah, nama-nama dan sifat Allah dapat dimaknai sebagai keimanan dan pengetahuan bagi manusia, kehendak Allah untuk menjaga, berdoa kepada Allah dengan memanggil asma-Nya, dan bertindak sesuai kehendak-Nya. Allah SWT berfirman dalam Alquran surat Al-A’raf ayat 180:
وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ فَادْعُوهُ بِهَا ۖ وَذَرُوا الَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِي أَسْمَائِهِ ۚ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ “Walillahil-asma-ul-husna fad’uhu biha, wadzaruulladzina yulhiduna fi asma-ihi. Sayujzauna maa kaanuu ya’lamun.”
Yang artinya: “Hanya milik Allah asmaul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.”
Imam As-Syaukani berpendapat bahwa ayat tersebut mengandung informasi mengenai jumlah nama-nama Allah tanpa diperinci. Dan asmaul husna adalah sebaik-baiknya nama, dan memiliki konotasi paling terhormat jika ditelisik secara kebahasaan. Maka dengan nama-nama paling terbaik dan terhormat inilah, manusia diperintahkan untuk menyebut asma Allah SWT. Sebab jika seorang hamba menyebut asma Allah dalam setiap doa-doa, maka doanya itu dapat menjadi salah satu alasan bagi Allah untuk mengabulkan permintaannya.