Jumat 05 Mar 2021 04:30 WIB

Ini Persiapan Kunjungan Paus ke Rumah Tokoh Syiah Irak

Rumah tokoh Syiah Irak akan dikunjungi Paus.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
Persiapan Kunjungan Paus ke Rumah Tokoh Syiah Irak. Foto: Paus Fransiskus
Foto: EPA-EFE/ANDREAS SOLARO/POOL
Persiapan Kunjungan Paus ke Rumah Tokoh Syiah Irak. Foto: Paus Fransiskus

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD --  Paus Fransiskus dan Grand Ayatollah Ali Al-Sistani, seorang tokoh terkemuka Syiah, akan bertemu pada Sabtu pekan ini selama sekitar 40 menit di Najaf, Irak. Pertemuan ini berlangsung tertutup bersama seorang penerjemah, di rumah sederhana Al-Sistani di Najaf.

Dikutip dari Arab News, Kamis (4/3), Al-Sistani terkenal tertutup dan tidak meninggalkan rumahnya di Najaf selama bertahun-tahun. Dia tidak tampil di depan umum dan khotbahnya disampaikan oleh perwakilan. Dia jarang menerima pejabat asing.

Baca Juga

Harapan Vatikan adalah bahwa Paus akan menandatangani dokumen dengan Al-Sistani yang menjanjikan persaudaraan manusia, seperti yang dia lakukan dengan Imam Besar Al-Azhar yang berpengaruh dalam Islam Sunni, Ahmed El-Tayeb, yang berbasis di Mesir.

Tanda tangan itu adalah di antara banyak elemen yang dinegosiasikan kedua belah pihak secara ekstensif. Pada akhirnya, para pejabat agama Syiah di Najaf mengatakan, penandatanganan tidak ada dalam agenda, dan Al-Sistani akan mengeluarkan pernyataan lisan sebagai gantinya.

Kampanye Paus yang kini berusia 84 tahun itu akan berhenti di sepanjang Jalan Rasool yang dipenuhi deretan tiang di Najaf, yang berpuncak di Kuil Imam Ali, salah satu situs paling dihormati di dunia untuk Syiah.

Di samping ada gang yang terlalu sempit untuk mobil. Di sini, Paus akan berjalan 30 meter ke rumah sederhana Al-Sistani, yang telah disewa oleh ulama selama beberapa dekade. Menunggu untuk menyambutnya di pintu masuk adalah putra Al-Sistani yang berpengaruh, Mohammed Ridha.

Di dalam, dan beberapa langkah ke kanan, Paus akan berhadapan langsung dengan ayatollah. Masing-masing akan menunjukkan sikap saling menghormati yang sederhana. Paus akan melepas sepatunya sebelum memasuki kamar Al-Sistani.

Al-Sistani, yang biasanya tetap duduk untuk pengunjung, akan berdiri untuk menyambut Paus di pintu dan mengantarnya ke sofa biru berbentuk L, mengundangnya untuk duduk. Paus akan ditawari teh dan dia juga hampir pasti akan memberi Al-Sistani salinan terikat dari tulisan-tulisannya yang paling penting, termasuk ensiklik terbarunya "Brothers All."

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement