RS di Solo Mulai Alih Fungsikan Tempat Tidur Pasien Covid-19
Red: Dwi Murdaningsih
Petugas medis melakukan penyaringan (screening) kepada seorang warga lanjut usia (lansia) penerima vaksin COVID-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bung Karno, Solo, Jawa Tengah, Senin (1/3/2021). Menurut data Dinas Kesehatan Kota Solo, kuota vaksin COVID-19 Sinovac tahap kedua untuk lansia atau warga berusia di atas 60 tahun telah penuh dengan jumlah pendaftar melalui aplikasi daring mancapai 6.800 orang. | Foto: MOHAMMAD AYUDHA/ANTARA
REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Sejumlah rumah sakit (RS) di Kota Solo, Jawa Tengah mulai mengalihfungsikan tempat tidur yang biasanya disiapkan untuk pasien COVID-19 ke pasien dengan penyakit lain. Syaratnya, jika kasus covid-19 kembali naik, Rumah sakit harus siap.
"Silakan kalau mau dialihkan tetapi dengan syarat, jika sewaktu-waktu kasus (COVID-19) kembali meningkat, mereka harus siap," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta Siti Wahyuningsih, Kamis (4/3).
Ia juga mengapresiasi kinerja rumah sakit swasta yang cukup sigap dalam menangani kasus COVID-19."Mereka cepat, begitu naik langsung ditambahi (tempat tidur) sendiri. Kerja sama bagus, swasta tidak harus kami kejar-kejar, tetapi mereka minta saya ada edaran agar tempat tidur dinaikkan," katanya.
Terkait dengan kesiapan tempat tidur di masing-masing rumah sakit, pihaknya mengoptimalkan sistem informasi rumah sakit (SIRS)."Saya tidak membatasi tetapi dioptimalkan, kalau harus 40 persen tetapi banyak menganggur kan 'eman-eman' (sayang). Namun tetap harus ada bangsal COVID-19 di setiap RS. Saya tidak membatasi," katanya.
Ia mengatakan saat ini jumlah rumah sakit rujukan untuk pasien COVID-19 di Kota Solo sebanyak 16 rumah sakit dengan ketersediaan 819 tempat tidur. Meski demikian, dari total tersebut saat ini tingkat keterisiannya tidak sampai 50 persen.
Menurut dia, akhir-akhir ini khususnya sejak penerapan pembatasan pemberlakuan kegiatan masyarakat (PPKM), terjadi penurunan jumlah kasus yang cukup signifikan. Terakhir, berdasarkan data dari Pemkot Surakarta pada tanggal 4 Maret 2021 terjadi penambahan kasus positif COVID-19 sebanyak 13 kasus dengan jumlah kumulatif mencapai 9.564 kasus.