REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Komandan Resor Militer 031 Wira Bima, Brigjen TNI M Syech Ismed mengatakan, sebanyak 19 titik api yang terpantau di Riau sudah tertangani dengan baik oleh Satgas BPBD Riau dan Manggala Agni. Penanganan dilakukan melalui patroli udara dengan helikopter yang diperbantukan untuk Riau.
"Titik api itu sudah ditangani Satgas untuk pemadaman dan pendinginan pasca kebakaran, sampai saat ini kebakaran hutan dan lahan masih dapat ditangani dengan baik," kata Ismed kepada pers di Pekanbaru, Kamis (4/3).
Dia mengatakan, meski hingga kini kejadian Karhutla masih dapat ditangani, namun masih dibutuhkan beberapa upaya untuk mengantisipasi karhutla dan menangani titik api yang terdeteksi. Di antaranya modifikasi cuaca atau hujan buatan dan bom air.
Upaya ini diperlukan mengingat kondisi cuaca di Riau yang sudah masuk musim kemarau. Kemudian, Satgas yang kesulitan dalam menangani api di beberapa daerah yang sulit di jangkau.
"Mencermati kondisi Karhutla tersebut, masyarakat dan perusahaan perkebunan di Riau diminta agar bisa menjaga kebakaran dan tidak lagi melakukan pengelolaan lahan dengan cara membakar. Karena dampaknya sangat luar biasa dan tidak hanya pada masyarakat tapi juga kepada daerah maupun kenyamanan negara," katanya.
Patroli yang dilakukan sejak Senin (3/3) sore mencatat beberapa daerah yang ditemukan titik api dan rawan terjadi Karhutla. Di antaranya wilayah Kabupaten Bengkalis, Kota Dumai, Kabupaten Rohil, Rupat, Siak Kecil, dan beberapa daerah lainya.
Selain patroli, Danrem juga melakukan peninjauan proses pendinginan lahan terbakar di 19 titik yang di laksanakan tim Satgas Karhutla dilapangan. Yakni wilayah Pematang Pudu Rohil, Lubuk Gaung Bengkalis, Dumai, Tanjung Kapal Rupat, Pergam Rupat, dan Giam Siak Kecil Bengkalis.
"Dari patroli udara yang dilaksanakan tersebut, ditemukan beberapa titik api di beberepa wilayah, yaitu di wilayah Rupat, Pematang Pudu Bengkalis, dan Lubuk Gaung Dumai yang saat ini sudah dalam penanganan tim Satgas Karhutla di lapangan," katanya.