Varian B117 Disebut tak Pengaruhi Keparahan Pasien Covid-19
Rep: Wahyu Suryana/ Red: Fernan Rahadi
Varian Virus Corona B117 | Foto: Republika
REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Varian Corona Inggris B117 terdeteksi masuk ke Indonesia dengan ditemukannya dua kasus pekerja migran yang baru kembali. Corona ini disebut lebih cepat menular dan menyebar karena tingkat penularan 30-70 persen lebih cepat dibandingkan Corona Wuhan.
Ketua Pokja Genetik FK-KMK UGM, dr Gunadi mengatakan, masyarakat tidak perlu khawatir dengan varian baru tersebut. Sebab, belum ada laporan hubungan antara varian inggris ini dengan derajat keparahan pasien Covid-19, termasuk riset awal Desember 2020 lalu.
"Riset terbaru menunjukkan varian ini meningkatkan resiko derajat berat pasien. Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengonfirmasi," kata Gunadi, Jumat (5/3).
Untuk mengantisipasi dari terinfeksi mutasi varian Inggris ini, masyarakat diharapkan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Mulai dengan selalu memakai masker, mencuci tangan menggunakan sabun dan menjaga jarak dengan menghindari kerumunan.
"Masyarakat boleh waspada dengan adanya mutasi baru tersebut, namun tidak perlu disikapi kekhawatiran berlebihan. Masyarakat tetap harus menerapkan 3M," ujar Gunadi.
Terkait isu varian baru tersebut kebal dari vaksin, Gunadi menegaskan itu tidak benar. Sebab, data riset menunjukkan varian ini tidak berpengaruh secara signifikan terhadap efikasi vaksin yang sudah beredar seperti Pfizer, Moderna, AstraZeneca atau Sinovac.
Untuk mengantisipasi penyebaran varian Inggris ini, ia mengingatkan, pemerintah harus melakukan contact tracing dengan tepat dan cepat pasien dari perjalanan luar negeri. Lalu, meningkatkan surveilans genomik dan membatasi mobilitas warga yang tidak perlu.