Jumat 05 Mar 2021 09:01 WIB

Janggalnya Proses AC Milan Mendapat Penalti Lawan Udinese

Bek Udinese yang ingin menyundul bola malah mengangkat tangan hingga penalti.

Pemain Udinese Rodrigo Becao (kiri) melakukan selebrasi setelah memimpin 1-0 dalam pertandingan sepak bola Serie A Italia antara AC Milan dan Udinese di stadion Giuseppe Meazza di Milan, Italia, 3 Maret 2021.
Foto: EPA-EFE/MATTEO BAZZI
Pemain Udinese Rodrigo Becao (kiri) melakukan selebrasi setelah memimpin 1-0 dalam pertandingan sepak bola Serie A Italia antara AC Milan dan Udinese di stadion Giuseppe Meazza di Milan, Italia, 3 Maret 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Pertandingan AC Milan versus Udinese di Stadion San Siro pada Kamis (4/3) dini hari WIB, berakhir imbang 1-1. Tim tamu unggul lebih dulu lewat gol yang dicetak Rodrigo Nascimento França pada menit ke-68.

Adapun tuan rumah yang bermain buruk baru sanggup menyamakan kedudukan pada menit ke-97. Franck Kessie yang ditunjuk menjadi algojo penalti menuntaskan tugasnya dengan baik hingga menghindarkan timnya dari kekalahan memalukan.

Hanya saja, di sini, proses penalti yang terjadi pada menit ke-95 menjadi gunjingan warganet (netizen). Hal itu lantaran bek Udinese Jens Stryger Larsen yang berjaga di area pertahanan sendiri tiba-tiba mengangkat tangan kala loncat ingin membuang bola.

Saat itu, Larsen sedang mengawal Rafael Leao. Bukannya menyundul bola hasil umpan Ante Rebic, Larsen yang dalam posisi terbilang aman membuat gerakan yang membuat tangan kirinya naik ke atas hingga menyentuh bola.

Wasit Davide Massa pun tanpa ragu-ragu langsung menunjuk titik putih pada menit akhir tambahan waktu. Kemenangan Udinese di giornata ke-25 pun buyar setelah tuan rumah mampu membalas gol.

Hanya saja, dari tayangan ulang menunjukkan ada keanehan yang dilakukan Larsen. Posisinya kala melompat untuk menyundul bola tidak didorong pemain Milan. Alhasil, ketika tangannya malah lebih dulu naik ke atas hingga menyentuh bola mengundang beragam komentar dari warganet.

Warganet mempertanyakan apakah Larsen seorang pemain sepak bola atau bola voli. Bahkan, ada yang menyebut, pemain asal Denmark tersebut sedang melakukan slam dunk kala ingin membuang bola.

Bahkan, ada yang curiga pertandingan tersebut ada dugaan pengaturan skor (match fixing). Lagi-lagi, proses penalti yang diberikan untuk Rossoneri sulit diterima akal sehat. Ada beberapa ulasan video di Youtube dan analisis di Twitter yang membahas proses penalti Milan.

Meski begitu, berkat tambahan satu poin, kini Milan mantap di urutan dua dengan 53 poin, berjarak enam angka dari Inter Milan, selaku pemuncak klasemen sementara.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement