REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pelatih Fulham Scott Parker menilai penerapan teknologi Video Assistant Referee (VAR) telah mengurangi kegembiraan dan gol di pentas sepak bola, termasuk di Liga Primer Inggris. Mantan gelandang timnas Inggris itu juga tidak habis pikir dengan peraturan handball yang diterapkan di Liga Primer Inggris.
Ini dilontarkan pelatih berusia 40 tahun itu setelah kekalahan yang dialami Fulham 0-1 dari Tottenham Hotspur dalam lanjutan Liga Primer Inggris, Jumat (5/3) dini hari WIB. Gol bunuh diri Tosin Adarabioyo pada menit ke-19 cukup bagi Tottenham mengamankan kemenangan.
Fulham sebenarnya sempat mencetak gol dan menyamakan kedudukan pada laga yang digelar di Stadion Craven Cottage tersebut. Josh Maja melepaskan sepakan dari dalam kotak penalti, yang tidak mampu dihalau Hugo Lloris, pada menit ke-62. Namun, gol itu dianulir wasit via review VAR. Alasannya, striker Fulham Mario Lemina melakukan handball sebelum Maja melepaskan tembakan tersebut.
Padahal, berdasarkan cuplikan rekaman video, posisi tangan Lemina menempel di tubuhnya dan tidak merentangkannya secara sengaja. Kendati begitu, wasit tetap menganggap Lemina handball.
Wasit berpegang pada aturan handball, yang menyebut, apabila bola mengenai tangan ataupun lengan pemain yang tengah menyerang, baik secara sengaja ataupun tidak, maka dianggap pelanggaran dan handball.
Aturan inilah yang menjadi bahan kritikan Parker dari laga tersebut. Aturan tersebut, kata Parker, bakal menjadi langkah mundur dalam upaya Liga Primer Inggris untuk menjadi salah satu liga yang paling menarik di dunia, terutama dalam hal banyaknya torehan gol. Belum lagi dengan inkonsistensi penerapan aturan handball, yang terkadang berbeda dari satu laga dengan laga lainnya.
"Itu memang peraturannya, tapi saya pikir, itu aturan gila. Saya mengeluh terhadap aturan tersebut. Saya tidak tahu, apa yang bisa dilakukan Lemina dalam situasi itu. Kita seharusnya lebih mengedepankan akal sehat. Upaya membuat sepak bola lebih murni dan steril bakal sulit terwujud," kata Parker seperti dilansir BBC, Jumat (5/3).
Selain aturan handball, eks gelandang Tottenham Hotspur itu juga menyoroti penerapan VAR di pertandingan sepak bola. Menurutnya, VAR secara perlahan mengurangi dan membunuh kegembiraan yang selama ini hadir di sepak bola.
"Kita ingin melihat gol dan kegembiraan di sepak bola. Namun, VAR membunuh semua bagian itu. Anda akan kehilangan emosi yang selama ini ada di olahraga yang kita cintai ini," kata Parker.