REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Pemilu Partai Demokrat Andi Arief mengkritik Pemerintahan Joko Widodo yang seolah membiarkan terjadinya Kongres Luar Biasa (KLB) Demokrat. Andi mewanti-wanti kemungkinan terjadinya konflik jika KLB dipaksakan.
Andi juga menyentil Menko Polhukam Mahfud MD agar mengambil tindakan atas wacana KLB tersebut. Andi Arief menyayangkan Mahfud MD yang sampai saat ini belum bersuara.
"Kalau ada pertumpahan darah, saya sudah ingatkan Prof @mohmahfudmd yang sampai pagi ini diam seribu bahasa," kata Andi di laman Twitter barunya usai akun lamanya diretas, Jumat (5/3).
Andi mengancam akan ada ratusan kader Demokrat yang pergi ke Bandara Kualanamu guna menyambut Kepala KSP Moeldoko. Massa, Andi menambahkan, akan meminta Moeldoko pulang ke Jakarta.
Selama ini, Demokrat menyinggung Moeldoko sebagai sosok di lingkaran pemerintah yang mendukung kudeta. Andi menyebut ada peluang Moeldoko bakal tiba di Kualanamu pada hari ini.
"Akan ada tiga kemungkinan, pertama, (Moeldoko) batal berangkat karena ketahuan. Kedua, on schedule. Ketiga, mengubah jam penerbangan. Kami sudah berupaya keras menghalangi langkah para kader ini," ujar mantan aktivis 98 itu.
Andi mengungkapkan, informasi mengenai adanya agenda KLB Demokrat di Hotel The Hill Sibolangit, Deli Serdang, Sumatra Utara. Dalam video di akun Twitter barunya, ada pihak yang mulai menancapkan bendera Demokrat di hotel itu.
Pada Jumat pagi ini, kubu pro AHY memergoki Marzuki Alie berada di Bandara Kualanamu. Marzuki diduga akan mencalonkan diri sebagai ketum Demokrat dalam KLB tersebut.