Jumat 05 Mar 2021 13:49 WIB

Universitas Brawijaya Masuk QS World Ranking

UB dianggap paling unggul pada dua kelompok bidang ilmu.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Dwi Murdaningsih
Universitas Brawijaya
Foto: Universitas Brawijaya
Universitas Brawijaya

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Universitas Brawijaya (UB) berhasil masuk dalam daftar lembaga pemeringkatan perguruan tinggi QS Top University 2021. Kampus yang berada di Kota Malang ini dianggap paling unggul pada dua kelompok bidang ilmu.

QS Top University merilis UB memiliki keunggulan pada bidang Agriculture and Forestry. Di bidang ini, UB tercatat berada pada peringkat 301-350. Kemudian bidang Business and Management Studies pada peringkat 501-550.

Baca Juga

Rektor Universitas Brawijaya, Profesor Nuhfil Hanani menilai, capaian ini menunjukkan UB dapat mempertahankan kualitas. UB tetap berusaha untuk terus sejajar dengan perguruan tinggi unggul di seluruh dunia.

Wakil Rektor Bidang Akademik UB, Profesor Aulanni’am, menyatakan bersyukur atas peningkatan capaian kampus. Dia juga memberikan apresiasi atas seluruh upaya yang telah dilakukan seluruh civitas akademika.

Masuknya dua bidang pada QS Ranking By Subject bisa dilihat sebagai keterwakilan bidang science dan sosial humaniora. Capaian ini dinilai cukup baik dan dapat mendorong bidang-bidang lain di UB untuk bisa masuk. "Dan berperan menjadi bagian dari top university," kata Aulanni’am.

Profesor ketujuh di FMIPA UMM menjelaskan, ketercapaian dua bidang tidak hanya hasil kontribusi aktivitas program studi pada satu atau dua fakultas. Namun ini bisa juga dari program studi pada disiplin ilmu lainnya.

QS World University Ranking by Subject melakukan pemeringkatan perguruan tinggi berdasarkan beberapa indikator. Yakni, reputasi akademik, employer, sitasi setiap paper, dan h-indeks sesuai bidang ilmu (subject).

Reputasi akademik dan employer dinilai berdasarkan survei. Sementara untuk sitasi dan h-indeks diperoleh dari Scopus khusus pada jurnal-jurnal bereputasi. Hal ini terutama jurnal yang berdasarkan data lima tahun terakhir.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement