Jumat 05 Mar 2021 13:33 WIB

Lima Nakes di Garut Alami KIPI Usai Vaksinasi

Lima orang itu bahkan sampai harus menjalani perawatan di rumah sakit.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Esthi Maharani
Vaksin Covid-19 (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com.
Vaksin Covid-19 (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Sebanyak lima orang di Kabupaten Garut mengalami kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI) usai menjalani vaksinasi Covid-19. Lima orang itu bahkan sampai harus menjalani perawatan di rumah sakit.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani mengatakan, berdasarkan laporan dari lapangan baru terdapat lima orang yang mengalami KIPI usai vaksinasi Covid-19. Kelima orang itu seluruhnya adalah nakes.

"Sebenarnya kalau KIPI yang ringan banyak, lebih dari lima. Kita kan bahas KIPI yang berat yang sampai dirawat di rumah sakit," kata dia kepada Republika, Jumat (5/3).

Menurut dia, KIPI dikatakan berat jika penanganannya sampai harus dirawat di rumah sakit. Lima orang tersebut juga sempat dirawat di RSUD dr Slamet, sebagai pusat penanganan KIPI di Kabupaten Garut.  

Kendati demikian, saat ini kelima nakes yang mengalami KIPI itu telah pulih kembali. Mereka sudah keluar dari rumah sakit dan dapat beraktivitas seperti biasa.

"Semua sudah sehat," ujar Leli.

Ia menjelaskan, para nakes tersebut mengalami KIPI disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satu faktor di antaranya adalah karena nakes kelelahan. Selain itu, terdapat juga nakes yang secara psikis meragukan pelaksanaan vaksinasi.

Agar kejadian serupa tak terlulang di kemudian hari, Leli mengimbau calon penerima vaksin harus dalam kondisi fit ketika hendak disuntik. Sebelum divaksin, calon penerima diharuskan istirahat yang cukup dan tak lupa makan.

"Yang terakhir, tak perlu khawatir. Percaya saja. Kalau cemas, banyak takut, biasanya akan ada reaksi," kata Leli.

Sebelumnya, Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman mengakui memang terdapat lima kasus KIPI di daerahnya. Namun, menurut dia, angka itu tak sampai 1 persen dari total keseluruhan yang telah menjalani vaksinasi di Kabupaten Garut.

Menurut dia, penerima vaksin yang mengalami KIPI biasanya disebabkan karena kondisi kesehatannya sedang lemah atau sedang tidak fit. "Rata-rata mereka tidak fit. Karena itu, (calon penerima vaksin) harus jaga kondisi kesehatan," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement