REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Bek sayap Liverpool Andy Robertson mengakui keterpurukan yang tengah dialami tim asal Merseyside tersebut. Menelan kekalahan beruntun dalam lima laga kandang terakhir di Liga Primer Inggris sudah cukup menjadi penanda penurunan performa sang juara bertahan tersebut.
Kekalahan 0-1 dari Chelsea, Jumat (5/3) dini hari WIB, menjadi yang kelima secara beruntun dialami the Reds di Stadion Anfield. Ini merupakan catatan kekalahan terpanjang yang dialami Liverpool pada laga kandang di semua ajang sejak berdiri pada 1892 silam.
Tidak hanya itu, The Reds juga menjadi juara bertahan kompetisi level teratas sepak bola Inggris pertama yang menelan lima kekalahan kandang beruntun di pentas Liga Primer Inggris. Padahal, belum genap setahun, Liverpool mampu tampil begitu dominan saat melakoni laga kandang di pentas Liga Primer Inggris. The Reds tercatat menjadi tim kedua dengan rekor tidak terkalahkan di laga kandang, dengan torehan 68 laga tanpa kalah di pentas Liga Primer Inggris.
Rekor ini pun terentang selama hampir empat tahun, tepatnya sejak 2017 hingga akhirnya pecah pada awal 2021. Bek kiri asal Skotlandia itu menegaskan, Liverpool sudah tidak bisa mengandalkan torehan rekor apik pada musim lalu. Skuad the Reds sudah harus melupakan catatan apik itu dan fokus pada upaya meningkatkan performa.
"Penampilan kami tidak cukup baik untuk bisa menjadi tim yang kami harapkan. Kami terus terpuruk dan ini sudah cukup buruk. Lima kekalahan di laga kandang. Catatan itu tidak cukup dekat dengan apa yang kami inginkan," kata Robertson seperti dilansir Sky Sports, Jumat (5/3).
Bek kiri...