REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kepolisian Inggris meminta otoritas penyelenggara kompetisi sepak bola Inggris, English Premier League (EPL) dan English Football League (EFL), untuk lebih serius menangani pelecehan bermuatan rasialis. EPL dan EFL pun diharapkan bisa meningkatkan kerja sama dengan pihak kepolisian dalam mengatasi isu tersebut.
Wakil Kepala Kepolisiah South Yorkshire Mark Roberts mengaku telah mengirimkan surat kepada kepada Liga Primer dan EFL terkait peningkatan kerja sama dalam penanganan kejahatan berbasis kebencian, termasuk pelecehan bernada rasial. Namun, surat yang dikirimkan Roberts pada Januari tersebut baru mendapatkan balasan pada akhir pekan lalu.
Roberts pun kecewa dengan sikap dari EPL dan EFL tersebut. Padahal, Roberts berharap, surat tersebut dapat menjadi awal dari kerja sama dan koordinasi antara Liga Primer, EFL, dan Kepolisian Inggris dalam menekan kejahatan berbasis kebencian.
"Sangat mengecewakan melihat respons mereka yang begitu lamban dalam prospek kerja sama ini. Surat tersebut dapat menjadi dasar aksi nyata yang dilakukan berbagai pihak terkait dalam isu penanganan masalah pelecehan rasial tersebut, terutama yang terjadi di pentas sepak bola Inggris,'' kata Roberts seperti dilansir BBC, Jumat (5/3).
Di tengah meningkatnya tren pelecehan bernada rasial yang diterima pesepak bola di media sosial, Roberts mulai mengungkapkan kekhawatirannya peningkatan kasus tersebut saat suporter sudah diperbolehkan kembali hadir di stadion. Untuk itu, Roberts meminta EPL dan EFL untuk bisa bergerak cepat dalam melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian.
Percepatan kerja sama ini...