Jumat 05 Mar 2021 17:30 WIB

Insentif Guru Ngaji dan Madrasah Kabupaten Bogor Meningkat

Bogor patut beri apresiasi pada orang yang berjasa membentuk akhlak generasi muda.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Endro Yuwanto
Bupati Bogor Ade Yasin (tengah).
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Bupati Bogor Ade Yasin (tengah).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Bupati Bogor Ade Munawaroh Yasin memberikan insentif untuk guru ngaji dan menaikkan insentif guru madrasah se-Kabupaten Bogor dalam program Pancakarsa tahun ini. Hal itu merupakan salah satu upaya mendukung Karsa Bogor Berkeadaban.

Tak hanya itu, Ade Yasin mengaku patut memberi apresiasi kepada orang-orang yang berjasa membentuk akhlak generasi muda melalui mengaji. Apalagi, jumlah guru ngaji dan guru madrasah di Kabupaten Bogor mencapai ribuan.

"Alhamdulillah, tahun 2021 ini Pemerintah Kabupaten Bogor telah menganggarkan insentif guru ngaji sebesar Rp 200 ribu per bulan, serta menaikkan insentif guru madrasah menjadi Rp 250 ribu setiap bulan,” ujar Ade Yasin, Jumat (5/3).

Sejalan dengan program Bogor Berkeadaban, Ade Yasin bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor berkomitmen dan bertekad meningkatkan ketakwaan dan kemaslahatan umat, khususnya masyarakat Kabupaten Bogor.

Apalagi, menurut Ade Yasin, selama ini guru ngaji dan madrasah sudah tulus dan mendedikasikan dirinya untuk mengajar mengaji. Serta meningkatkan akhlak generasi muda di wilayahnya masing-masing.

Ade Yasin mengatakan, meski jumlah insentif yang diberi Pemkab Bogor untuk para guru tidak besar, dirinya berharap hal itu tidak menyurutkan semangat ribuan guru ngaji dan guru madrasah tersebut.

"Apresiasi dan terim akasih saya kepada guru ngaji dan madrasah yang telah turut serta memperkokoh masyarakat Kabupaten Bogor dengan nilai-nilai keagamaan. Nominal insentif tentunya tidak besar, kendati demikian tidak menyurutkan semangat dan dedikasi mereka,” kata Ade Yasin.

Sebelumnya, Ade Yasin juga meningkatkan tunjangan untuk sejumlah garda terdepan dalam menangani Covid-19. Di antaranya, para RT/RW, serta linmas.

“Ini bentuk apresiasi kami kepada para RT/RW, serta janji yang telah saya sampaikan pada tahun 2018 lalu bahwa insentif mereka akan kami naikan sebesar Rp 500 ribu per bulan. Untuk linmas insentif tambahan dari Rp 200 ribu jadi Rp 300 ribu per bulan,” jelasnya.

Adapun nilai total tunjangan dan insentif setahun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp 352.556.072.456,00.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement