REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan bahwa kongres luar biasa (KLB) yang digelar di Deli Serdang, Sumatera Utara adalah forum yang ilegal. Praktik-praktik yang dipertontonkan oleh para penyelenggara ditegaskannya inkonstitusional.
"KLB ini dagelan, kami akan hadapi dan kami lawan. Karena kami memiliki kewajiban menjaga kedaulatan Partai Demokrat," ujar AHY di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Jumat (5/3).
AHY menegaskan, peserta KLB yang hadir di Hotel The Hill Sibolangit bukanlah pemilik suara sah. Pasalnya, pihaknya telah menerima laporan dari DPD dan DPC yang memastikan pemilik suara sah tak datang ke sana.
"Saya sendiri telah memagang surat kesetiaan penolakan KLB dari ketua DPD an DPC, paling tidak sampai tadi pagi. Pemilil syara sah ada di temptnya masing-masing," ujar AHY.
Namun ia tak menampik, bahwa ada beberapa kader Partai Demokrat yang menghadiri KLB tersebut. Dari laporan yang ia terima, mereka diiming-imingi janji dan uang oleh penyelenggara KLB.
"Saya sayangkan banyak dari mereka hadir atas dasar paksaan, ancaman, dan juga imbalan berupa uang, posisi, dan kedudukan," ujar AHY.
Setidaknya, ada tujuh persen kader yang terbukti terlibat dalam gerakan tersebut. Namun, DPP Partai Demokrat sudah memecat dan menggantinya dengan sosok yang setia dengan lambang bintang mercy.
"Saya tentu berdiri di sini sendirian, tapi sejatinya saya berdiri tegak di sini mewakili jutaan kader Partai Demokrat. Saya juga berdiri disini karena telah mendapat mandat dari seluruh kader," ujar AHY.