REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Negara-negara kini tengah berebut untuk mendapatkan akses vaksin Covid-19. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pun terus mengupayakan mengamankan vaksin Covid-19 untuk total sasaran 181,5 juta jiwa penduduk Indonesia.
Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) Oscar Primadi mengatakan, total target vaksinasi Covid-19 di Tanah Air sebanyak 181,5 juta penduduk. "Artinya 360 juta dosis vaksin Covid-19 diharapkan bisa diselesaikan hingga akhir tahun nanti. Ini bukan pekerjaan mudah tentunya karena vaksin Covid-19 di dunia memang terbatas," katanya saat mengisi konferensi virtual Siaran Radio Kesehatan bertema Refleksi 1 Tahun Pandemi Covid-19 di Indonesia, Jumat (5/3).
Kelangkaan vaksin Covid-19 ini diakui Oscar akan menjadi rebutan negara-negara. Ia menyontohkan ada negara tetangga yang hingga kini belum melaksanakan vaksinasi seperti yang dilakukan Indonesia.
Sayangnya Oscar tak menyebutkan negeri jiran tersebut. Dia melanjutkan, pemerintah Indonesia sejak awal mengupayakan vaksin ini.
Hasilnya, Indonesia mendapatkan suplai vaksin Covid-19 dari Sinovac dan penghasil vaksin merek ini menjamin bahwa vaksin bisa dipenuhi sebesar kebutuhan selama 2021.
Bukan hanya itu, dia menambahkan, skema aliansi vaksin dunia dan organisasi kesehatan dunia PBB (Gavi/Covax) yang diberikan secara gratis juga akan tiba. Kemudian vaksin AstraZeneca juga akan didapatkan.
"Sejauh ini persediaan vaksin Sinovac masih mencukupi, nanti ditambah vaksin AstraZeneca dan tentunya semua merek vaksin penting untuk didapatkan termasuk Novavax. Jadi, kami jamin akan tersedia dengan baik meski di dunia ada keterbatasan," katanya.
Untuk itulah, dia menambahkan, vaksinasi Covid-19 dilaksanakan dengan menggunakan tahap-tahap karena mempertimbangkan ketersediaan vaksinnya hingga pendistribusiannya. Oleh karena itu, dia melanjutkan, pemerintah menetapkan prioritas penerima vaksin Covid-19 adalah tenaga kesehatan, orang tua lanjut usia (lansia) hingga petugas pemberi pelayanan publik.
Oscar berharap proses vaksinasi dapat terus berjalan dengan baik, sehingga 363 juta dosis untuk 181,5 juta jiwa dapat dilaksanakan dalam setahun. "Saya optimistis dengan distribusi yang ada dan ketersediaan vaksin Covid-19 yang ada dan terus berjalan ini, mudah-mudahan dapat mencukupi untuk 181,5 juta jiwa," ujarnya.
Sementara itu, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melaporkan perkembangan terkini kasus Covid-19 pada Jumat (5/3). Dari 36.107 pemeriksaan spesimen terhadap 21.269 orang ditemukan 6.971 kasus positif pada hari ini.
Total kumulatif kasus positif hingga hari inipun telah mencapai 1.368.069. Satgas juga mencatat kasus aktif pada hari ini bertambah 511 orang dan menjadikan total kasus aktif yang masih dalam pemantauan sebanyak 148.356 orang.
Sementara itu, sebanyak 6.331 orang dinyatakan telah sembuh dalam 24 jam terakhir ini. Penambahan kasus sembuh ini menjadikan total kesembuhan mencapai 1.182.687. Sedangkan sebanyak 129 orang dilaporkan meninggal dunia dan menjadikan total kasus meninggal mencapai 37.026.
Dari penambahan jumlah kasus positif pada hari ini, Provinsi Jawa Barat mencatatkan kasus terbanyak yakni sebanyak 1.786. Disusul oleh DKI Jakarta yang sebanyak 1.159 kasus positif. Kemudian di posisi ketiga yakni Jawa Tengah dengan 949 kasus, Banten melaporkan 515 kasus, dan Jawa Timur melaporkan 404 kasus positif.
Sebanyak enam provinsi pun melaporkan penemuan kasus positif di bawah 10. Hingga saat ini, Satgas juga masih melakukan pemantauan terhadap 66.546 suspek di seluruh daerah.