2 SMA di Gunung Kidul Siap Jalani Sekolah Tatap Muka
Red: Dwi Murdaningsih
Siswa mendengarkan materi pelajaran sambil mengenakan masker saat hari pertama dimulainya kembali belajar tatap muka. ilustrasi | Foto: Antara/Wahdi Septiawan
REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Dua sekolah menengah atas di Kabupaten Gunung Kidul (DIY) akan melaksanakan belajar secara tatap muka mulai Tahun Ajaran 2021/2022 pada Juli 2021. Kepala Balai Pendidikan Menengah (Dikmen) Gunung Kidul Sangkin mengatakan dua sekolah yang ditunjuk sebagai sekolah percontohan pelaksanaan belajar secara tatap muka, yakni SMA Negeri 2 Playen dan SMK Negeri 1 Wonosari.
"Kedua sekolah tersebut sebenarnya akan melaksanakan belajar tatap muka pada Januari lalu. Namun karena kebijakan Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), maka rencana itu ditunda pelaksanaannya," kata Sangkin.
Menurut dia, SMA Negeri 2 Playen dan SMK Negeri 1 Wonosari dianggap paling siap melaksanakan belajar tatap muka. Kedua sekolah itu dinilai sudah siap mulai dari sarana dan prasarananya dalam penerapan protokol kesehatan. Namun nantinya akan ada uji coba dulu sebelum mulai dilakukan.
"Sejauh ini baru sebatas presentasi kesiapan sekolah, jadi nanti akan ada uji coba untuk evaluasi," katanya.
Sangkin mengatakan total ada 24 SMA negeri/swasta serta 47 SMK negeri/swasta di Gunung Kidul. Seluruh sekolah sudah menyiapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk pelaksanaan belajar tatap muka, khususnya dalam penerapan protokol kesehatan. Dimungkinkan jumlah sekolah yang melaksanakan belajar tatap muka akan bertambah.
"Secara umum seluruhnya sudah siap melaksanakan belajar secara tatap muka. Namun, baru dua sekolah menjadi percontohan itu. Sekolah lainnya mengikuti hasil evaluasi dari uji coba yang dilakukan," katanya.
Sementara itu, Kabid SMP, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Gunung Kidul Kiswara mengatakan Disdikpora Gunung Kidul belum melakukan uji coba bejalar secara tatap muka untuk jenjang PAUD, TK, SD, dan SMP. Hal ini dikarenakan semua sekolah jenjang SD-SMP siap melaksanakan belajar tatap muka. Apalagi pihaknya sudah melakukan kajian dan evaluasi.
"Kesiapan SMP mencapai 98 persen, SD 87 persen. Tinggal PAUD yang masih agak terkendala," kata Kiswara.