Sabtu 06 Mar 2021 17:20 WIB

Laporan: Israel Robohkan 35 Bangunan Milik Warga Palestina

Israel menyebut bangunan milik warga Palestina tak berizin.

Rep: Umar/ Red: Teguh Firmansyah
 Pengunjuk rasa Palestina bentrok dengan tentara Israel selama protes menentang penghancuran tenda dan bangunan lain di dusun Badui Palestina, dekat Ein Sukkot di Lembah Jordan, Sabtu, 27 Februari 2020.
Foto: AP/Majdi Mohammed
Pengunjuk rasa Palestina bentrok dengan tentara Israel selama protes menentang penghancuran tenda dan bangunan lain di dusun Badui Palestina, dekat Ein Sukkot di Lembah Jordan, Sabtu, 27 Februari 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) dalam laporannya menyebutkan, Israel selama dua pekan dari 16 Februari sampai 1 Maret telah menghancurkan 35 bangunan milik warga Palestina dan menggusur 98 orang. Dalih Israel adalah karena bangunan tersebut tidak berizin.

Dalam laporan itu disebutkan, dari 98 orang, 53 orang di antaranya anak-anak. Pada 22 Februari, otoritas Israel menyita 18 bangunan tempat tinggal dan hewan lainnya di Humsa, Al Bqai'a, komunitas Badui Palestina di Area C dari Lembah Yordania utara yang diduduki di Tepi Barat.

Baca Juga

Belasan bangunan tersebut didirikan sebagai tanggapan kemanusiaan atas pembongkaran dan penyitaan sebelumnya. Kondisi ini membuat 10 rumah tangga, yang terdiri lebih dari 60 orang, termasuk 36 anak, kembali mengungsi.

Di Area C Tepi Barat yang diduduki, satu keluarga beranggotakan tujuh orang mengungsi ketika rumah mereka dihancurkan di kota al Khader dekat kota Bethlehem, Tepi Barat selatan, dan mata pencaharian empat keluarga dipengaruhi oleh pembongkaran kios sayuran di Hijra di distrik Hebron.

Di Yerusalem Timur yang diduduki, demikian kata OCHA, 28 orang mengungsi di lingkungan al-Isawiyya dan Ras al Amoud ketika tiga rumah dihancurkan oleh otoritas Israel atau 'dihancurkan sendiri' oleh pemiliknya di bawah tekanan dari pemerintah kota Israel di Yerusalem Barat. Padahal mendapatkan izin bangunan Israel di Area C Tepi Barat adalah tidak mungkin.

OCHA menyatakan seorang anak laki-laki Palestina berusia 17 tahun terluka di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur oleh pertemuan orang Israel untuk merayakan liburan Purim Yahudi. Warga Israel juga melempari batu dan merusak dalam konteks yang sama beberapa mobil milik warga Palestina.

Hal itu dilakukan oleh warga Israel saat warga Palestina melakukan perjalanan di dekat kota tua Yerusalem dan dekat pemukiman Yitzhar di utara Tepi Barat. Selain itu, ketika perayaan Purim, pemukim Israel mencoba masuk ke rumah-rumah Palestina di kota tua Hebron.

Dalam tiga insiden terpisah di Ramallah, beberapa mobil berlapis Palestina yang diparkir di dekat pemukiman Shilo, dan dua truk di Ein Samiya dan Kafr Malik, dirusak. Dalam empat insiden lainnya di distrik Nablus, rumah-rumah dilempari batu dan waduk air rusak di Asira al Qibliya; pagar yang mengelilingi lahan pertanian dirusak di Burin; tujuh domba dicuri di Jalud; dan pohon zaitun dicabut di Beit Dajan dan Qaryut.

Di Ein al Hilwe di daerah Tubas di utara Tepi Barat, seorang penggembala melaporkan bahwa sebuah kendaraan yang dikendarai oleh pemukim menabrak dan membunuh lima dombanya.

Dalam sejumlah insiden, warga Palestina melaporkan bahwa pemukim Israel telah mencoba mengambil alih tanah Palestina di al Baqaa dekat Hebron dan menyerang penggembala di Kisan dan pemilik toko di desa Husan, keduanya di daerah Betlehem, mencuri uang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement