REPUBLIKA.CO.ID, BERN -- Swiss meluncurkan rencana menggratiskan tes Covid-19 untuk seluruh warganya. Hal itu guna memudahkan negara tersebut mencabut pembatasan sosial.
Untuk merealisasikan rencana tersebut, Pemerintah Swiss telah menyiapkan dana 1,08 miliar dolar AS. “Untuk secara khusus memutus rantai infeksi, harus dapat diidentifikasi dengan cepat siapa yang membawa virus. Oleh karena itu, pengujian merupakan komponen utama dari pengendalian pandemi," kata Pemerintah Swiss pada Jumat (5/3).
Jika kebijakan itu dieksekusi, setiap orang di negara tersebut akan diberi lima alat tes Covid-19 mandiri per bulan. Sementara pengujian di apotek atau fasilitas terkait lainnya bakal digratiskan.
Perusahaan dan sekolah harus melakukan tes berulang menggunakan sampel air liur yang dikumpulkan guna meningkatkan pencegahan dan mendeteksi wabah lebih awal. Pekerja di perusahaan yang sering melakukan pengujian dapat dibebaskan dari persyaratan karantina.
Keputusan akhir mengenai pelaksanaan rencana tersebut akan dilakukan pada 12 Maret mendatang. Swiss mulai melonggarkan pembatasan sosial terbarunya. Toko-toko, museum, dan perpustakaan diizinkan beroperasi kembali pekan ini. Warga pun mulai diperkenankan berpartisipasi dalam kegiatan olahraga serta budaya.
Pelonggaran pembatasan sosial tahap kedua rencananya dilakukan pada 22 Maret. Sejauh ini Swiss telah mencatatkan lebih dari 562 ribu kasus Covid-19 dengan korban meninggal mencapai 9.331 jiwa.