Sabtu 06 Mar 2021 21:50 WIB

Alami Gangguan, Pesawat Batik Air Masih di Tengah Landasan

Pesawat Batik Air tujuan Jambi-Jakarta terpaksi kembali ke Jambi.

Batik Air
Foto: Dian Kandipi/Antara
Batik Air

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Pesawat Batik Air PK-LUT Jambi-Jakarta hingga Sabtu (6/3) malam pukul 20.15 WIB masih berada di tengah landasan pacu bandara Sulthan Thaha Jambi. Pesawat mengalami gangguan teknis sehingga harus kembali melakukan pendaratan di Bandara .

"Hingga malam ini pukul 19.30 WIB pesawat Batik Air PK-LUT itu masih ada di landasan pacu, posisinya di tengah-tengah, kami berusaha untuk memindahkannya malam ini," kata Eksekutif General Manager PT Angkasa Pura II Bandara Sulthan Thaha Jambi Indra Gunawan ketika dihubungi Antara dari Jambi, Kamis.

Baca Juga

Ia menyebutkan bahwa pesawat itu mengalami kendala pada bagian roda pendaratan. Akibat insiden ini, Bandara Sulthan Thaha Jambi ditutup karena posisi pesawat yang mengalami insiden berada di tengah landasan pacu."Bandara kita 'open' (buka) untuk kepentingan evakuasi saja," katanya.

Menurut Indra, untuk memindahkan pesawat masih menunggu alat yang akan dibawa pesawat ATR dari Batam untuk selanjutnya mengupayakan pesawat berbadan lebar itu bisa dipindahkan ke bagian apron di Bandara Jambi.

Akibat kejadian tersebut, lima jadwal maskapai penerbangan terganggu dan ditunda, yakni Citilink Jakarta-Jambi PP, Batik Air Jakarta Jambi PP serta Lion Air Jakarta Jambi."Ya lima jadwal penerbangan di 'cancel' usai kejadian itu," kata Indra Gunawan.

Pesawat Batik Air beregistrasi PK-LUT dengan nomor penerbangan ID-6803 rute Jambi-Jakarta terpaksa kembali dan mendarat di landasan Bandara Sultan Thaha Jambi. Pesawat Batik Air seri BTK-6803 tersebut lepas landas dari Bandara Sultan Thaha Jambi, Sabtu sekitar pukul 13.00 WIB. Setelah kurang lebih 20 menit mengudara pesawat tersebut mengalami kendala sehingga pilot memutuskan melakukan kembali melakukan pendaratan di di bandara asal.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement