Sabtu 06 Mar 2021 23:23 WIB

Polres Jayawijaya Tangani Korban Kasus Penganiayaan

Keluarga korban belum membuat laporan ke polisi.

Garis Polisi (ilustrasi)
Foto: Antara/Jafkhairi
Garis Polisi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, WAMENA -- Personel Kepolisian Resor Jayawijaya, Polda Papua menangani dugaan penganiyaan yang mengakibatkan salah satu pria mengalami luka potong pada bagian dahi hingga kepala, pergelangan tangan kiri dan ibu jari tangan terputus. Kapolres Jayawijaya Ajun Komisaris Besar Polisi Dominggus Rumaropen di Wamena,Sabtu, mengatakan keluarga korban belum membuat laporan polisi atas kasus insiden penganiayaan itu.

"Dikarenakan pelapor masih mengurus saudara Niyeman Kogoya (korban) dan belum diketahui tempat kejadian perkara yang sebenarnya karena korban masih dalam perawatan medis," katanya.

Baca Juga

Akibat luka panjang pada bagian dahi hingga kepala korban dan juga pergelangan kiri serta ibu jari tangan maka korban kehilangan banyak darah sehingga harus dilarikan ke RSUD Wamena untuk mendapatkan pertolongan.Penganiayaan ini terjadi di Jalan Sudirman, tepatnya di samping SMA Negeri 1 Wamena pada Jumat, (5/3) sekitar pukul 24:00 WIT.

Setelah menerima laporan, polisi langsung datang ke lokasi namun belum menemukan tersangka.Berdasarkan keterangan sementara serta bukti-bukti yang diterima, polisi menduga korban luka potong dengan benda tajam.

Sebelumnya polisi Jayawijaya rutin mengingatkan warga untuk menghilangkan kebiasaan membawa masuk senjata tajam seperti parang, kapak, panah dan busur serta pisau ke dalam pusat kota.Imbauan larangan membawa parang itu dilakukan karena masih saja terjadi aksi kekerasan berupa jambret, begal bahkan pembunuhan dengan parang atau kapak maupun pisau.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement