Sabtu 06 Mar 2021 23:24 WIB

Kepala BNPB Ingatkan Konsistensi Prokes Sekolah Tatap Muka

Kepala BNPB tinjau kegiatan belajar tatap muka di STPI Curug

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo bersama Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi meninjau persiapan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara tatap muka yang rencananya akan dilakukan oleh Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) di Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, Sabtu (6/3).
Foto: istimewa
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo bersama Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi meninjau persiapan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara tatap muka yang rencananya akan dilakukan oleh Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) di Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, Sabtu (6/3).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo bersama Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi meninjau persiapan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara tatap muka yang rencananya akan dilakukan oleh Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) di Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, Sabtu (6/3).

Dalam arahannya, Doni Monardo berpesan agar pada implementasinya nanti protokol kesehatan (prokes) dapat dilakukan secara konsisten dan tidak kendor. Doni yakin apabila hal itu dapat dijaga dengan baik, maka akan dapat meminimalisir adanya penularan virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 di lingkungan kampus.

"Yang paling penting adalah konsistensi. Kalau konsep tadi bisa dilaksanakan secara optimal dan konsisten, saya yakin tidak akan ada yang terpapar," kata Doni seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Sabtu (6/3).

Kemudian, Doni Monardo juga berpesan agar status kesehatan, baik dari peserta didik maupun tenaga didik dapat diketahui dan dipastikan bahwa mereka dalam kondisi sehat serta tidak memiliki risiko tinggi.

Dalam hal ini, bagi para tenaga didik yang memiliki penyakit penyerta (komorbid), maka Doni memberikan saran agar yang bersangkutan tidak melakukan tatap muka dengan para siswanya. Sebab, mereka yang memiliki risiko tinggi tersebut dapat mudah tertular dan berakibat fatal apabila tertular COVID-19 dari para peserta didik berusia muda yang sudah terinfeksi sebelumnya namun masuk kategori Orang Tanpa Gejala (OTG).

"Penting sekali bagi para peserta didik termasuk juga para pengasuh khususnya untuk juga diketahui status kesehatannya," kata Doni.

Ia menyarankan apabila ada pengasuh yang memiliki risiko tinggi, punya komorbid sebaiknya tidak boleh melakukan pertemuan fisik dengan para siswa.

Sementara itu, Budi menambahkan, rencananya akan dimulai pada pekan depan dengan porsi 30 persen masuk kelas dan 70 persen lagi menggunakan media dalam jaringan (online).

Adapun kegiatan belajar tatap muka tersebut juga hanya dikhususkan bagi kelas praktik saja, yang mana hal itu mengharuskan kehadiran peserta didik.

Dalam implementasinya nanti, kegiatan belajar mengajar on campus tersebut akan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, dimulai dari wajib masker, mencuci tangan dan periksa suhu badan sebelum masuk ruangan, wajib swab antigen sampai dengan konsep makan para peserta menggunakan sistem blok (block system), di mana para siswa taruna dan taruni tidak mengkonsumsi makanan dalam satu meja dan saling membelakangi.

Melihat praktik simulasi penerapan protokol kesehatan ketat dalam rencana KBM tatap muka tersebut, Doni Monardo merasa optimis. Akan tetapi dia tetap berpesan agar apa yang telah dilaksakanan dengan baik terkait pencegahan penularan COVID-19 tidak menjadi sia-sia.

"Kalau kita konsisten, disiplin dan juga bisa kompak bersama-sama maka inshaAllah bangsa kita akan bisa mengendalikan COVID-19 ini dengan baik. Selamat mengikuti kegiatan belajar tatap muka, semoga Allah SWT melindungi kita semua," ujarnya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement