Senin 08 Mar 2021 00:14 WIB

 Ikatan Alumni Universitas di Jabar Gelar JaFest 2021

Di Jawa Barat ada kurang lebih 400 jenis permainan tradisional.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Ketua Umum IKA UNPAD Irawati Hermawan
Foto: Istimewa
Ketua Umum IKA UNPAD Irawati Hermawan

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Organisasi Ikatan alumni universitas yang berada di Jawa Barat, berkolaborasi membuat acara bertajuk Jabar Culture and Tourism Festival (JaFest) 2021. Hal ini merupakan upaya sekaligus langkah strategis untuk pelestarian budaya dan pemulihan ekonomi yang terpuruk akibat pandemi Covid-19.

Ketua Umum IKA UNPAD Irawati Hermawan mengatakan, organisasi ikatan almuni yang terlibat adalah IKA UNPAD, IA ITB, ILUNI UI dan HA IPB. Selain unsur budaya, acara tersebut mengakomodasi para pelaku ekonomi kreatif dan UMKM serta pariwisata.

JaFest 2021 diselenggarakan pada 20-24 Maret 2021 dengan menggunakan sarana digital. Soft opening akan diadakan di Bogor dalam bentuk pementasan budaya dan tari yang akan disiarkan dan melibatkan para duta besar Indonesia di luar negeri dan dengan mengundang para duta besar luar negeri di Indonesia. Grand opening diadakan pada tanggal 21 Maret 2021 di Kota Bandung. 

“JaFest akan mengusung beberapa daerah dengan potensi budaya, ekonomi kreatif dan pariwisata seperti Bandung Raya, Bogor Raya, Garut, Cirebon dan Depok,” ujar Irawati di Gedung Sate, Kota Bandung, Ahad (7/3).

Menurut Irawati, di Jawa Barat ada kurang lebih 400 jenis permainan tradisional. Beberapa di antaranya sudah tidak dikenal oleh anak muda karena jarang dimainkan. Melihat fenomena itu, butuh inovasi dan pemanfaatan teknologi digital untuk mengenalkan permainan tersebut.

Atas dasar itu, kata dia, Ulinpiade menjadi salah satu rangkaian acara yang masuk dalam JaFest 2021. Penyelenggara membuat Perepet Jengkol Challenge bekerja sama dengan aplikasi media sosial TikTok.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement