REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Istri Pangeran Harry, Meghan Markle mengatakan keluarga kerajaan Inggris khawatir putra pertamanya lahir berkulit gelap. Menurut Meghan, itu yang membuat putranya tidak menerima gelar pangeran.
Meghan ras campuran ibunya Afrika-Amerika dan ayahnya kulit putih. Ia mengatakan sebelum menikahi anggota Kerajaan Inggris pada 2018 lalu ia masih naif tapi kemudian memiliki keinginan bunuh diri dan melukai diri setelah mencari bantuan tapi tidak ada yang membantunya.
"Sebelum mengetahui gendernya mereka tidak menginginkannya menjadi pangeran atau putri, artinya protokolnya akan sangat berbeda dan ia tidak akan menerima keamanan," kata Meghan dalam wawancaranya dengan Oprah Winfrey yang ditayangkan stasiun televisi CBS, Ahad (8/3) malam.
"Pada bulan-bulan saya hamil, sekitar waktu yang sama, jadi kami melakukan percakapan 'Anda tidak akan menerima pengamanan, tidak akan mendapatkan gelar' dan juga kekhawatiran dan pembicaraan mengenai seberapa gelap kulitnya nanti ketika ia lahir," tambah Meghan. Ia menolak mengatakan siapa yang mengungkapkan kekhawatiran tersebut.
Wawancara yang sangat dinantikan itu memanaskan hubungan Harry-Meghan dengan Kerajaan Inggris. Pasangan itu sudah meninggalkan tugas-tugas kerajaan dan memulai hidup baru di Amerika Serikat (AS).
Harry mengatakan ia pergi karena ketiadaan pengertian dan ia tidak ingin sejarah terulang lagi ketika ibunya Putri Diana tewas pada 1997. Ia mengatakan tidak memandang buruk neneknya, Elizabeth II tapi ayahnya Pangeran Charles berhenti meneleponnya.
"Saya tiga kali berbicara dengan nenek saya dan dan berbicara dua kali dengan ayah saya sebelum ia berhenti menelepon, dan lalu ia mengatakan bisa kamu katakan semua ini dalam tulisan," kata Harry.