Senin 08 Mar 2021 15:18 WIB

PLN: Masih 16 Gardu Terdampak Banjir di Karawang

3.806 pelanggan belum bisa menerima pasokan listrik akibat 16 gardu terendam banjir

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Warga membersihkan rumahnya yang masih tergenang banjir di Karangligar, Telukjambe Barat, Karawang, Jawa Bara. PLN tetap menyiagakan 72 Posko yang tersebar di wilayah Jawa Barat dan sebanyak 3.799 orang personil serta menyiapkan 103 Genset, 20 UPS, 99 Unit Gardu Bergerak, 12 Unit Kendaraan Deteksi dan 700 Unit Kendaraan Operasional pada Kondisi Siaga ini.
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A
Warga membersihkan rumahnya yang masih tergenang banjir di Karangligar, Telukjambe Barat, Karawang, Jawa Bara. PLN tetap menyiagakan 72 Posko yang tersebar di wilayah Jawa Barat dan sebanyak 3.799 orang personil serta menyiapkan 103 Genset, 20 UPS, 99 Unit Gardu Bergerak, 12 Unit Kendaraan Deteksi dan 700 Unit Kendaraan Operasional pada Kondisi Siaga ini.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PLN terus bersiaga mengutamakan keselamatan masyarakat dalam penanganan banjir yang terjadi di Wilayah layanan PLN UP3 Karawang. 

Menurut General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat, Agung Nugraha, sebanyak 3.799 personil PLN siagakan untuk mengamankan sistem kelistrikan yang terdampak banjir akibat hujan yang terus mengguyur sejumlah wilayah di Karawang diantaranya Perumahan Bumi Indah Kampung Kasurupan.

Sampai dengan Senin (8/3) pukul 07.10 WIB, terdapat 16 unit Gardu Distribusi dan 3.806 pelanggan yang terdampak banjir. 

"Sistem kelistrikan akibat banjir ini 3.806 pelanggan belum bisa kami operasikan kelistrikannya, karena masih tergenang banjir demi mengutamakan keselamatan masyarakat," ujar Agung dalam siaran persnya, Senin (8/3).

Untuk itu, PLN tetap menyiagakan 72 Posko yang tersebar di wilayah Jawa Barat dan sebanyak 3.799 orang personil serta menyiapkan 103 Genset, 20 UPS, 99 Unit Gardu Bergerak, 12 Unit Kendaraan Deteksi dan 700 Unit Kendaraan Operasional pada Kondisi Siaga ini. 

Agung mengatakan, pihaknya terus bekerja keras dan memantau kondisi di lapangan sejak hujan terus mengguyur wilayah Jawa Barat. Dirinya juga mengimbau masyarakat agar selalu waspada terhadap bahaya kelistrikan di musim hujan dan banjir. 

Menurut Agung, terdapat kondisi yang menyebakan listrik dinonaktifkan demi keselamatan yaitu apabila rumah warga terendam, jaringan listrik PLN terendam, dan keduanya terendam. 

"PLN segera memulihkan listrik di lokasi banjir apabila semua jaringan listrik baik di sisi warga maupun PLN sudah dalam kondisi kering dan siap dialiri listrik, serta kedua belah pihak menandatangani berita acara penyalaan," papar Agung. 

PLN terus memantau perkembangan situasi di lokasi-lokasi yang terdampak maupun berpotensi banjir untuk secara sigap mengambil langkah. PLN juga terus berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat untuk hal tersebut. 

Apabila air mulai masuk ke rumah, warga secara mandiri dapat mematikan listrik dari Mini Circuit Breaker (MCB) pada kWh meter. Selanjutnya warga bisa menghubungi PLN melalui Contact Center 123 atau melalui aplikasi PLN Mobile.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement