REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Jasa Marga (Persero) memproyeksikan terdapat dua hingga tiga aset perusahaan yang mampu menampung dana Sovereign Wealth Fund (SWF) atau Lembaga Pengelola Investasi (LPI). Total dana terhimpun mencapai Rp 1,5 triliun hingga Rp 3 triliun.
"Nanti kita lihat mana yang menarik bagi SWF, kita perlu lihat ketertarikan investor juga, dua sampai tiga tol kita bisa ekskusi tahun ini dan sisanya bertahap tahun-tahun berikutnya," ujar Direktur Keuangan Jasa Marga Donny Arsal saat webinar bertajuk 'Siapkah BUMN Infrastruktur Optimalkan Dana LPI' yang diselenggarakan Forum Wartawan BUMN di Jakarta, Senin (8/3).
Donny menyampaikan Jasa Marga telah menyiapkan sembilan aset untuk tahap awal yang meliputi Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi, Jakarta-Cikampek II Elevated, Semarang-Batang, Gempol-Pandanaan, Pandaan-Malang, Gempol-Pasuruan, Balikpapan-Samarinda, Manado-Bitung hingga Bali-Mandara. Donny mengungkapkan kehadiran LPI dapat memicu masuknya investor, baik domestik maupun mancanegara dalam percepatan proyek pembangunan infrastruktur Indonesia.
"Kita berharap investor dapat menciptakan nilai tambah dan efisiensi, baik dari sisi teknologi, pemeliharaan, dan pengoperasian," ucap Donny.
Donny tak menutup kemungkinan adanya pengembangan rest area pada setiap kerja sama proyek jalan tol. Pemerintah, ucap Donny menilai rest area tak sekadar pemenuhan kewajiban bagi pengelola jalan tol, melainkan memiliki potensi sebagai destinasi pariwisata ke depan.