Senin 08 Mar 2021 17:47 WIB

Studi: Vaksin AstraZeneca Efektif Lawan Varian Corona Brasil

Data awal menunjukkan bahwa vaksin tidak perlu dimodifikasi

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Seorang perawat mempersiapkan dosis pertama vaksin AstraZeneca Covid-19.
Foto: AP Photo / Lee Jin-man
Seorang perawat mempersiapkan dosis pertama vaksin AstraZeneca Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO -- Vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh AstraZeneca efektif melawan varian baru virus Corona P1 yang ditemukan di Brasil. Hal ini berdasarkan data awal dari sebuah studi yang dilakukan di Universitas Oxford.

Data tersebut menunjukkan bahwa vaksin tidak perlu dimodifikasi untuk menangkal varian virus korona P1 yang diyakini berasal dari kota Manaus di Amazon. Seorang sumber yang mengetahui studi tersebut dan tidak mau disebutkan namanya enggan memberikan penjelasan lebih lanjut terkait kemanjuran vaksin AstraZeneca terhadap varian baru virus Corona.Ini karena hasil penelitian belum dipublikasikan. Hasil lengkap dari studi tersebut kemungkinan akan dirilis pada Maret.

Baca Juga

Varian P1 yang juga dikenal sebagai 20J / 501Y.V3 adalah salah satu faktor yang diyakini oleh ahli epidemiologi berkontribusi pada peningkatan kasus dan kematian. Komunitas ilmiah telah mengkhawatirkan resistensi varian tersebut terhadap vaksin.

Hasil awal menunjukkan bahwa vaksin AstraZeneca secara signifikan kurang efektif terhadap varian baru virus Corona yang ditemukan di Afrika Selatan dan mirip dengan virus P1. Afrika Selatan kemudian menghentikan penggunaan vaksin AstraZeneca.

Pihak yang mengirimkan sampel dan menjadi dasar studi vaksin AstraZeneca, Fiocruz mengatakan kepada Reuters bahwa, mereka tidak memiliki informasi apapun tentang penelitian tersebut. Penelitian itu dipimpin oleh AstraZeneca dan Universitas Oxford. Hingga berita ini diturunkan, perwakilan  AstraZeneca dan Universitas Oxford tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Informasi mengenai studi awal efektivitas vaksin AstraZeneca terhadap varian virus Corona di Brasil, muncul bersamaan dengan tinjauan studi plasma yang dilakukan pada Senin (8/3). Berdasarkan tinjauan tersebut vaksin CoronaVac yang dikembangkan oleh Sinovac Biotech China kemungkinan tidak bekerja secara efektif terhadap varian virus korona baru yang ditemukan di Brasil.

Brasil saat ini menghadapi gelombang kedua virus korona. Pada Rabu (3/3) pekan lalu, Brasil mencatat rekor kematian harian tertinggi yaitu 1.910.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement