REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Airlangga Hartarto menyatakan, selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro diterapkan jumlah kasus aktif secara nasional menurun signifikan. Maka, pemerintah memperpanjang implementasi PPKM hingga 22 Maret.
Per 7 Maret 2021, jumlah kasus aktif sebanyak 147.7450 kasus, turun 9.348 kasus atau 5,95 persen dibandingkan per 21 Februari 2021 yang sebanyak 157.088 kasus. Kemudian, persentase kasus aktif kini sebesar 10,71 persen, sebelumnya sebesar 12,29 persen.
“Selama tujuh minggu pelaksanaan PPKM, enam dari tujuh provinsi telah berhasil menurunkan persentase kasus aktif dibandingkan sebelum masa PPKM. Provinsi itu meliputi DKI Jakarta, Banten, Bali, DI Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur,” ujar Airlangga dalam konferensi pers secara virtual, Senin (8/3).
Lalu Bed Occupancy Ratio (BOR) saat ini tidak ada provinsi yang memiliki BOR lebih dari 70 persen. Tiga provinsi PPKM yang memiliki BOR 50,01 persen sampai dengan 69,9 persen yaitu Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat.
Sedangkan empat provinsi PPKM yang memiliki BOR kurang dari 50 persen yaitu Bali, DI Yogyakarta, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. "Selama delapan minggu pelaksanaan PPKM mikro, lima dari tujuh provinsi juga telah berhasil meningkatkan persentase angka kesembuhan dibandingkan masa sebelum PPKM, yaitu DKI Jakarta, Banten, Bali, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur," ujar dia.
Secara nasional, lanjutnya, recovery rate sebesar 85,59 persen. "Kita juga melihat angkanya sedikit lebih baik dari global yang sebesar 79,14 persen," tutur Airlangga.
Hanya saja, sambungnya, dari tingkat kematian masih sedikit di atas global. Sekarang tingkat kematian Covid-19 di Tanah Air sebesar 2,70 persen, sementara di global sebesar 2,22 persen.