Selasa 09 Mar 2021 03:58 WIB

Spirit Gerakan Sedekah Pangan Nasional Meluas di Jabar

Aksi Gerakan Sedekah Pangan Nasional (GSPN) melibatkan beragam elemen bangsa

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Gita Amanda
Logo ACT Aksi Cepat Tanggap
Foto: act
Logo ACT Aksi Cepat Tanggap

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Setelah melakukan pendistribusian Air Minum Wakaf ke instansi pemerintah di Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat (Jabar), Sabtu (6/3) lalu, Aksi Cepat Tanggap (ACT) kembali mendistribusikan ribuan karton dan puluhan ton beras ke sejumlah wilayah di Jabar dan Banten, Ahad (7/3).

Aksi Gerakan Sedekah Pangan Nasional (GSPN) ini melibatkan beragam elemen bangsa, mulai dari koramil,  kepolisian sektor, komunitas masjid, pesantren, dan lainnya. Kegiatan distribusi hari ini dilakukan dari Wakaf Distribution Center Gunung Putri ke 11 titik di Bekasi dan Bogor, serta tiga titik di Tasikmalaya, Ciamis, dan Cirebon.

Baca Juga

Di Bekasi dan Bogor, sejumlah titik tersebut antara lain Polsek Jonggol, Polsek Klapanunggal, Koramil Jonggol, Koramil Klapanunggal, Ponpes El Tahfidz, dan Masjid di Rest Area Tol Cikampek.

"Untuk wilayah Depok Insya Allah Beras Wakaf didistribusikan setiap hari Ahad kepada masyarakat melalui program Humanity Care Line, 0800 1165 228. Adapun Air Wakaf rutin kami distribusikan ke beberapa masjid diantaranya masjid Jabal Nur Tapos, dan Nurul Muttaqin Radar Auri," ujar Silvia Dinayanti dari Tim Wakaf Distribution Center dalam siaran pers yang diterima Republika, Senin (8/3).

Dia menambahkan, selanjutnya menyusul pekan ini akan juga didistribusikan pada beberapa masjid juga Kodim Depok, Polres Depok dan kantor Polsek serta beberapa Koramil di Kota Depok. "Beras Wakaf dan Air Minum Wakaf akan didistribusikan kepada masyarakat yang membutuhkan dengan bantuan dari para instansi pemerintahan. Jadi semua elemen bangsa terlibat," jelas Silvia.

Menurut Silvia, urgensi Gerakan Sedekah Pangan Nasional adalah menampung kepedulian seluruh masyarakat serta mengajak mereka untuk bahu-membahu membantu sesama terutama di masa sulit seperti sekarang. Harapannya semangat gotong royong ini dapat mewujudkan kedaulatan pangan negeri. Skema pendistribusian bantuan akan dilakukan dengan dua cara yakni pendistribusian langsung dan tidak langsung.

"Distribusi langsung ke titik lokasi dan ada pula yang ditaruh di cabang-cabang ACT untuk selanjutnya didistribusikan ke lokasi dengan bantuan instansi dan elemen bangsa lainnya. Misalnya hari ini bantuan ada yang ditaruh di tiga cabang ACT, yakni Tasikmalaya, Ciamis, dan Cirebon. Dari tiga cabang ACT tersebut, bantuan akan didistribusikan langsung ke masyarakat," ungkapnya.

Dari Gerakan Sedekah Pangan Nasional ini, target distribusi bantuan pada Maret adalah 1.000 ton beras akan didistribusikan ke berbagai masyarakat dan daerah di seluruh Indonesia. "Nantinya, baik Beras Wakaf dan Air Minum Wakaf akan didistribusikan secara bertahap," terang Silvia.

Pengurus Pesantren El-Tahfidz, Cileungsi, Wijianto bersyukur dengan adanya gerakan sedekah yang melibatkan banyak unsur masyarakat tersebut. "Saat mengetahui gerakan tersebut juga fokus membantu produsen pangan, saya tambah bersyukur. Alhamdulillah gerakan ini sangat bagus, karena memang masyarakat sangat membutuhkan bantuan ini, apalagi di tengah pandemi. Saya juga sebagai anak tani merasa sangat senang dengan adanya GSPN (yang juga membantu petani). Karena problem petani biasanya adalah pada saat musim panen, harga tiba-tiba anjlok dan kadang harga pupuk murah. Jadi ini problem petani yang sering terjadi dan bikin masyarakat enggan untuk jadi petani," tuturnya.

Wijianto berharap, Gerakan Sedekah Pangan Nasional dapat mengajak masyarakat luas yang peduli terhadap sesama. Hal ini mengingat warga Indonesia amat membutuhkan banyak dukungan, utamanya di masa pandemi ini. "Harapannya makin banyak masyarakat yang terbantu," harapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement