REPUBLIKA.CO.ID, PROBOLINGGO, JAWA TIMUR -- Banjir dilaporkan merendam tiga desa di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur pada Senin (8/3) malam. Banjir menyusul hujan deras mengguyur wilayah kabupaten setempat bagian selatan sejak siang.
"Sejak siang hingga malam terpantau hujan di wilayah Probolinggo bagian selatan dengan intensitas ringan hingga sedang, sehingga mengakibatkan tiga desa di Kecamatan Dringu yakni Desa Kedungdalem, Tegalrejo dan Dringu terendam banjir," kata petugas Pusdalops BPBD Probolinggo Ismail di kabupaten setempat.
Menurut dia petugas mengevakuasi warga yang rentan seperti ibu hamil, balita, dan lansia di tiga desa tersebut ke beberapa titik tempat pengungsian sementara dengan menggunakan perahu karet karena ketinggian air melebihi 1 meter.
"Kondisi malam ini banjir sudah mulai surut secara perlahan dan terpantau intensitas hujan di wilayah hulu mulai menurun, namun hingga malam hari ini masih dilakukan proses asesment, identifikasi, pemantauan dan evakuasi masyarakat terdampak," tuturnya.
Banjir yang menerjang di Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo itu merupakan kejadian yang berulang keenam kalinya sejak awal Februari 2021.
Penyebab kejadian itu diduga disebabkan karena beberapa faktor yakni tingginya sedimentasi sungai dan peningkatan debit sungai yang menyebabkan beberapa titik tanggul jebol sehingga permukiman warga tergenang.
Berdasarkan data BPBD Probolinggo, banjir di Desa Kedung Dalem dan Desa Dringu yang terjadi pada 27-28 Februari 2021 tercatat sebanyak 1.430 kepala keluarga (KK) atau 4.405 warga, sedangkan banjir pada Senin malam ini masih dilakukan pendataan.
Sementara itu, rapat koordinasi perbaikan infrastruktur Sungai Kedunggaleng sebagai upaya penanganan pasca kejadian banjir di Kecamatan Dringu dipimpin oleh Wakil Bupati Probolinggo Timbul Prihanjoko bersama UPT PSDA Provinsi Jawa Timur dan diikuti oleh beberapa OPD terkait seperti PUPR, Perkim, Bappeda, Dinsos.