REPUBLIKA.CO.ID, DOHA — Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan melakukan kunjungan ke Qatar pada Senin (8/3). Penguatan hubungan bilateral menjadi agenda utama lawatan tersebut.
Menteri Luar Negeri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani, menyambut kedatangan Pangeran Faisal di Bandara Internasional Doha. Mereka kemudian bertolak menemui Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani.
“Dalam pertemuan, Menteri Luar Negeri (Pangeran Faisal) menyampaikan salam dari Penjaga Dua Masjid Suci (Raja Salman bin Abdulaziz) dan Putra Mahkota (Pangeran Mohammed bin Salman) kepada Emir Qatar,” kata Kementerian Luar Negeri Arab Saudi lewat akun Twitter resminya, dilaporkan Saudi Press Agency.
Pada 4 Januari lalu Saudi setuju mencabut blokadenya terhadap Qatar. Hal itu diumumkan menjelang perhelatan KTT Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) ke-41 yang digelar di AlUla, Saudi. "Kebijakan Kerajaan Arab Saudi, di bawah kepemimpinan Penjaga Dua Masjid Suci Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud, didasarkan pada pendekatan solid yang menargetkan pencapaian kepentingan utama negara-negara anggota GCC dan negara-negara Arab, selain memanfaatkan seluruh upaya untuk kebaikan rakyat mereka serta mewujudkan keamanan dan stabilitas mereka," kata Pangeran Mohammed bin Salman dalam sebuah pernyataan kala itu.
Langkah Arab Saudi mencabut blokade terhadap Qatar diikuti oleh tiga negara lainnya, yakni Mesir, Bahrain, dan Uni Emirat Arab (UEA). Dalam krisis Teluk, keempat negara tersebut menuduh Qatar mendukung kegiatan terorisme dan ekstremisme di kawasan.
Mereka menuntut Qatar menurunkan hubungan diplomatik dengan Iran dan menutup media Aljazirah. Doha juga diminta menutup pangkalan militer Turki di negaranya. Jika menginginkan boikot dan blokade dicabut, Qatar harus memenuhi semua tuntutan tersebut. Qatar menolak tunduk dan akhirnya dikucilkan.