REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pelatih Everton Carlo Ancelotti menilai gol pembuka Chelsea yang berasal dari bunuh diri Ben Godfrey sebagai momen penentu kekalahan timnya di Stamford Bridge, Selasa (9/3) dini hari WIB. Godfrey membelokkan bola ke gawangnya sendiri pada menit ke-31 dan The Blues menutup kemenangan 2-0 lewat penalti Jorginho.
Everton masih mempunyai peluang besar finis di empat besar. Namun posisinya di urutan kelima tergusur oleh West Ham United yang menang 2-0 atas Leeds United di hari yang sama. The Toffes turun ke urutan keenam dengan selisih empat poin dari tim peringkat keempat Chelsea.
Ancelotti pun menolak putus atas karena kekalahan tandang pertamanya di Liga Inggris dalam 10 pertandingan terakhir. Ia mengeklaim rencana menahan permainan Chelsea sudah berhasil, tapi di tengah perjalanan mereka mengubah gaya permainan.
“Chelsea bermain lebih baik dari kami dan pantas menang. Kami tampil bagus dalam bertahan selama 30 menit hingga gol, kami tidak kebobolan,” kata Ancelotti, dikutip dari laman resmi klub.
Pelatih asal Italia itu mengatakan ketika The Blues mendapatkan gol pembuka pertandingan lebih sulit bagi pasukannya. Sebab tuan rumah merupakan tim bagus. Meskipun sudah merencanakan permainan sebaik mungkin, Everton tetap kesulitan menembus benteng pertahanan Chelsea. Bahkan untuk mengkreasi peluang saja sulit.
“Kami harus jujur, belum berada di level yang sama dengan Chelsea, jadi kami harus merencanakan pertandingan secara berbeda. Kami tidak bisa memainkan pertandingan terbuka melawan tim semacam ini,” ujarnya.
Rencana...