Selasa 09 Mar 2021 10:53 WIB

Nasihat Nabi untuk Suami Istri: Jangan Umbar Urusan Ranjang

Nabi Muhammad SAW memberikan nasihat untuk suami istri

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Nabi Muhammad SAW memberikan nasihat untuk suami istri. Menikah (Ilustrasi)
Nabi Muhammad SAW memberikan nasihat untuk suami istri. Menikah (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Nabi Muhammad SAW telah merealisasikan makna agung dari pernikahan yang sejati. 

Karena itu, dalam sebuah ikatan pernikahan umat Islam dianjurkan untuk selalu meneladani Nabi Muhammad. 

Baca Juga

Buku berjudul “Story of The Great Husband: Muhammad SAW” memberikan banyak risalah dan nasihat kepada pasangan yang sudah menikah, khususnya kepada para suami. 

Dalam buku yang ditulis oleh Hasan bin Ahmad Hasan Hamam ini dijelaskan setidaknya delapan nasihat Rasulullah untuk untuk para suami. Di antaranya adalah nasihat Rasulullah agar tidak menyebarkan rahasia suami istri.

Penulis menjelaskan, di antara kebiasaan seseorang yang sangat disayangkan adalah mengungkapkan kepada teman-temannya tentang apa yang terjadi antara dirinya dan keluarganya, bahkan sampai rahasia kehidupan rumah tangganya.

Nasihat ini mungkin sangat relevan dengan apa yang terjadi kalangan banyak artis akhir-akhir ini, di mana kehidupan keluarganya sering diumbar ke publik. Hal itu terkadang dilakukan secara sengaja demi popularitas. Bahkan, sebagain orang mungkin juga ada yang mengungkapkan kebiasaan buruk pasangannya, termasuk dalam urusan ranjang.

Menurut penulis, sebenarnya kehidupan rumah tangga adalah ikatan suci yang harus dijaga dengan benteng yang kokoh, dan dijaga dari segala sesuatu yang dapat merusaknya.

Dalam hal ini, Rasulullah telah memberi peringatan...

 

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِذْ قَالَ اللّٰهُ يٰعِيْسَى ابْنَ مَرْيَمَ اذْكُرْ نِعْمَتِيْ عَلَيْكَ وَعَلٰى وَالِدَتِكَ ۘاِذْ اَيَّدْتُّكَ بِرُوْحِ الْقُدُسِۗ تُكَلِّمُ النَّاسَ فِى الْمَهْدِ وَكَهْلًا ۚوَاِذْ عَلَّمْتُكَ الْكِتٰبَ وَالْحِكْمَةَ وَالتَّوْرٰىةَ وَالْاِنْجِيْلَ ۚوَاِذْ تَخْلُقُ مِنَ الطِّيْنِ كَهَيْـَٔةِ الطَّيْرِ بِاِذْنِيْ فَتَنْفُخُ فِيْهَا فَتَكُوْنُ طَيْرًاۢ بِاِذْنِيْ وَتُبْرِئُ الْاَكْمَهَ وَالْاَبْرَصَ بِاِذْنِيْ ۚوَاِذْ تُخْرِجُ الْمَوْتٰى بِاِذْنِيْ ۚوَاِذْ كَفَفْتُ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ عَنْكَ اِذْ جِئْتَهُمْ بِالْبَيِّنٰتِ فَقَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْهُمْ اِنْ هٰذَآ اِلَّا سِحْرٌ مُّبِيْنٌ
Dan ingatlah ketika Allah berfirman, “Wahai Isa putra Maryam! Ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu sewaktu Aku menguatkanmu dengan Rohulkudus. Engkau dapat berbicara dengan manusia pada waktu masih dalam buaian dan setelah dewasa. Dan ingatlah ketika Aku mengajarkan menulis kepadamu, (juga) Hikmah, Taurat dan Injil. Dan ingatlah ketika engkau membentuk dari tanah berupa burung dengan seizin-Ku, kemudian engkau meniupnya, lalu menjadi seekor burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku. Dan ingatlah ketika engkau menyembuhkan orang yang buta sejak lahir dan orang yang berpenyakit kusta dengan seizin-Ku. Dan ingatlah ketika engkau mengeluarkan orang mati (dari kubur menjadi hidup) dengan seizin-Ku. Dan ingatlah ketika Aku menghalangi Bani Israil (dari keinginan mereka membunuhmu) di kala waktu engkau mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir di antara mereka berkata, “Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 110)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement