REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Jokowi menyerukan keberpihakan kepada produk lokal, khususnya produksi UMKM dengan menegaskan kembali gerakan Bangga Buatan Indonesia dan Cinta Produk Nasional. Jokowi menyampaikan brand lokal harus memikat dan melekat pada konsumennya.
Oleh karena itu, kurasi untuk kualitas maupun harga yang bersaing menjadi penting. Presiden lebih lanjut juga meminta brand lokal menembus pasar ekspor di negara-negara yang belum maksimal tergarap potensinya.
Menteri BUMN Erick Thohir dengan tegas menyatakan keberpihakan kepada produk lokal dan UMKM adalah investasi strategis karena kekuatan ekonomi nasional bertumpu padanya, dan jika dikelola dengan benar melalui kurasi yang ketat maka produk lokal unggulan akan bermunculan dan Sarinah akan menjadi panggung karya mereka.
"Membesarkan UMKM menjadi syarat untuk berlanjutnya perekonomian Indonesia. Di sisi lain, Sarinah dan layaknya semua BUMN diberi penugasan untuk meningkatkan kapasitas mereka agar menjadi pemain global," ujar Erick di Jakarta, Selasa (9/3).
Erick menilai brand lokal sebenarnya sudah mulai bangkit dalam dekade terakhir, namun memang perlu continuous improvement yang menjadi pekerjaan rumah seluruh stakeholders agar daya pikat dan daya saing brand lokal bisa memenangkan pangsa pasar (market share), mind dan heart shares masyarakat.
"Kecintaan pada produk lokal harus juga menjamin keberlangsungan UMKM dan merek-merek nusantara, dan semua ini harus dimulai dari dalam negeri apalagi jumlah penduduk Indonesia yang besar menjadi jaminan skala ekonomis," kata Erick.