Mahasiswa UNY Kembangkan Alat Cuci Tangan Otomatis
Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Kampus UNY. | Foto: Wahyu Suryana.
REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kasus infeksi Covid-19 di Indonesia masih terus terjadi. Langkah yang dilakukan untuk menghindarinya dengan memakai masker, menjaga jarak, bahkan tidak dianjurkan untuk berjabat tangan dengan orang lain, serta rajin mencuci tangan.
Untuk itu, mahasiswi Prodi Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) merancang alat cuci tangan otomatis memakai sensor sensor ultasonik dan kontroler arduino uno. Dia adalah Oktania Hasna Sulistiyaningrum.
Hasna mengatakan, alat ini dapat berjalan dengan sumber baterai dan kira-kira bertahan selama delapan jam jika dipakai terus-menerus. Ketika alat sudah tidak dapat memompa air menandakan baterai telah habis dan harus segera diisi ulang.
Alat dilengkapi tombol on/off agar ketika tidak dipakai sistem dapat mati, hemat baterai, tinggal ditaruh di atas galon. Untuk membuat butuh alat-alat sederhana seperti obeng, tang, lem tembak, atraktor, gunting, solder, pulpen, dan cutter.
Sedangkan, bahan yang dibutuhkan arduino uno, galon, sensor ultrasonik, isi lem tembak, servo, tenol, pompa galon elektrik, serta lem G. Perancangan desain dimulai dari skema elektronik, dirakit sistem elektronik alat sesuai dengan desain skema.
"Arduino Uno sebagai kontrolernya atau otak memproses data. Sensor Ultrasonik sebagai alat mendeteksi tangan yang melakukan cuci tangan. Servo digunakan untuk menarik pumping sabun cuci tangan secara otomatis," kata Hasna.
Warga Dusun Widuri Kabupaten Pemalang tersebut menjelaskan, pemograman alat disesuaikan dengan rencana awal. Ketika hendak mencuci tangan dengan tangan berjarak 15 centimeter dari sensor, air mengalir otomatis selama 15 detik.
Kemudian, secara otomatis air mati dan sabun cuci tangan ke luar dalam dua kali pumping. Sistem akan berhenti selama 20 detik untuk melakukan cuci tangan. Alat sendiri sudah diserahkan ke Desa Surajaya Kabupaten Pemalang sebagai lokasi KKN UNY.