Selasa 09 Mar 2021 15:04 WIB

Pengamat Dukung Revitalisasi Jembatan Otista dan Sempur

Lebar Jembatan Otista tidak sama dengan lebar jalan sehingga menyebabkan bottle neck.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Erik Purnama Putra
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto memberikan pengarahan kepada ASN di bawah kolong Jembatan Sempur, Kota Bogor, Jawa Barat.
Foto: Antara/Arif Firmansyah
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto memberikan pengarahan kepada ASN di bawah kolong Jembatan Sempur, Kota Bogor, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor berencana merevitalisasi Jembatan Otista dan Jembatan Sempur, karena kondisinya memang perlu perbaikan. Pengamat tata kelola kota Universitas Pakuan, Budi Arief mendukung rencana Pemkot Bogor tersebut.

Menurut dia, dua jembatan tersebut perlu dilakukan pengembangan dan dilebarkan. Apalagi dengan memprediksi beban lalu lintas di jalur utama Kota Bogor tersebut ke depannya. "Meskipun sekarang pandemi Covid-19 orang jarang keluar, tapi kalau sudah kembali (normal) baru terasa (efeknya)," ujar Budi ketika dihubungi Republika di Kota Bogor, Senin (8/3).

Budi menuturkan, pembangunan Jembatan Otista paling penting karena usia jembatan yang terletak di Jalan Otto Iskandar Dinata, Kecamatan Bogor Timur, tersebut sudah puluhan tahun. Ditambah lagi, lebar jembatan tersebut tidak sama dengan ruas jalan sehingga menyebabkan bottle neck atau penyempitan. Ketika lalu lintas padat, otomatis hal itu menyebabkan kemacetan.

Adapun untuk Jembatan Sempur, Budi menilai , harus ada penambahan jalur pedestrian. "Karena yang di bawah itu nggak terhubung kan? Harusnya ada jembatan tersendiri," tuturnya.

Budi menambahkan, Pemkot Bogor sebelum melakukan revitalisasi, harus mengaudit kondisi eksisting jembatan. Mulai kekuatan, ketahanan, apakah jembatan tersebut rawan, hingga bagian yang perlu diganti.

Dia mengaku, sempat mengusulkan kepada Pemkot Bogor beberapa tahun lalu, untuk mengaudit semua jembatan di Kota Bogor. Nantinya, bisa dianalisis sejauh mana dampak banjir atau aliran sungai yang deras terhadap kekuatan jembatan saat musim hujan datang.

Terkait nominal anggaran sebesar Rp 120 miliar untuk Jembatan Otista dan Rp 75 miliar untuk Jembatan Sempur, Budi menyebut, alokasi tersebut sudah memadadi. Dia meyakini jembatan yang akan dibangun Pemkot Bogor memiliki desain yang bagus.

"Dalam pelaksanaannya, konstruksinya harus canggih. Bagaimana caranya membangun, tapi tidak mengganggu. Kalau tersendat pasti ada, jadi memang butuh perencanaan dan pelaksanaan yang tepat sasaran," ujar Budi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement