Vaksinasi Lansia di Purbalingga Baru Mencakup 1,9 Persen
Rep: Eko Widiyatno/ Red: Dwi Murdaningsih
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 tahap kedua untuk warga lanjut usia (lansia). | Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Terbatasnya jatah vaksin Covid 19 yang diperoleh Kabupaten Purbalingga, menyebabkan warga yang mendapat suntikan vaksin masih sangat terbatas. Hal ini termasuk untuk para lansia, yang pemberian vaksinnya mulai dilaksanakan pekan ini.
Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga drg Hanung Wikantono, menyebutkan vaksin yang diberikan pada kalangan lansia di wilayahnya, baru mencakup 1,9 persen dari total keseluruhan lansia atau warga berusia di atas 60 tahun yang ada di wilayahnya.
''Dari jumlah lansia sebanyak 91.964 orang, yang mendapat vaksin pada tahap pertama ini baru sebanyak 1.839 orang. Masih sangat sedikit,'' katanya, Selasa (9/3).
Dia menyebutkan, sedikitnya jumlah lansia yang mendapat vaksin Covid 19 pada tahap II ini, karena jatah vaksin yang diperoleh Kabupaten Purbalingga memang masih terbatas. Dari target 150.178 warga yang diharapkan bisa mendapatkan vaksin pada tahap II ini, baru sebanyak 10.335 orang yang mendapatkan vaksin dosis pertama.
''Dengan jumlah tersebut, berarti baru 6,89 persen dari target yang kami tetapkan,'' kata dia.
Dengan keterbatasan ini, dia mengakui, belum semua kalangan yang seharusnya mendapat vaksin, bisa mendapatkan vaksin. Antara lain, seperti kelompok ASN yang seharusnya bisa seluruhnya mendapat vaksin pada tahap II ini, terpaksa harus dipilah-pilah sesuai skala prioritasnya. Terutama bagi ASN, yang dalam pekerjaannya berhubungan langsung dalam pelayanan masyarakat.
Meski demikian dia berharap, pelaksanaan vaksinasi pada seluruh kalangan ke depannya akan bisa berjalan lebih lancar, dengan sasaran yang luas. ''Mudah-mudahan, jatah vaksin untuk Kabupaten Purbalingga ke depannya bisa lebih banyak, sehingga cakupan pemberian vaksin menjadi lebih luas,'' katanya.