REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan RI menjalin kerja sama dengan platform media sosial Facebook dan WhatsApp. Kerja sama tersebut dalam pemanfaatan pengiriman informasi vaksinasi kepada seluruh masyarakat penerima vaksin di Indonesia.
"Facebook sebagai entitas penggunaan medsos terbesar di dunia menawarkan kepada pemerintah melalui Kemenkes untuk memberikan pembebasan biaya pesan terstruktur yang dikirim Kemenkes ke seluruh sasaran penerima vaksin," ujar Sekjen Kemenkes Oscar Primadi seusai penyerahaan Agreement Letter dengan perwakilan Facebook yang dipantau secara virtual dari Jakarta, Selasa (9/3).
Oscar mengatakan kerja sama ini melingkupi pesan terstruktur soal vaksinasi dari Kemenkes kepada calon penerima vaksin, hingga pemanfaatan kanal Chatbot dalam upaya pemerintah dalam upaya mempercepat distribusi informasi vaksin secara tepat sasaran. Layanan Chatbot itu disiapkan sebagai sarana berbagi info, validasi, dan pendataan vaksinasi untuk masyarakat penerima.
Ia mengatakan, data yang diterima masuk menjadi database dan divalidasi sistem satu data."Dan dalam implementasinya tentu menjamin serta melindungi data pribadi yang sesuai dengan kaidah peraturan perundang-undangan. Pengiriman pesan informasi vaksinasi ini diselaraskan dengan penyelenggaraan sistem informasi satu data vaksin Covid-19 yang berdasarkan kepada keputusan bersama Kemenkes dan Kemenkominfo," kata dia.
Sementara itu, Kepala Kebijakan Publik Facebook Indonesia Ruben Hattari menyatakan semenjak Covid-19 dinyatakan sebagai pandemi, Facebook langsung berupaya memastikan seluruh informasi yang beredar di platformnya baik melalui WhatsApp maupun Instagram sebisa mungkin akurat dan informasi bisa disalurkan secara tepat kepada seluruh masyarakat.
Lewat kerjasama yang terjalin ini, ia berharap program pemerintah dalam upaya mempercepat vaksinasi kepada masyarakat penerima bisa berjalan cepat serta tepat sasaran. "Khususnya di Indonesia bekerjasama dengan beberapa kementerian dengan Satgas Covid-19 dan Kominfo dan sudah menjalankan mendirikan Chatbot empat tahun lalu. Ini Chatbot pertama untuk pendaftaran vaksinasi di seluruh dunia," papar Ruben.