REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyedia aplikasi teknologi finansial LinkAja meraih investasi dari Gojek guna meningkatkan kemampuan dan tujuan kedua perusahaan untuk memperkuat adopsi layanan keuangan digital dan percepatan inklusi keuangan di Indonesia. Dengan investasi Gojek, dalam penggalangan dana melalui penerbitan saham preferen Seri B, LinkAja saat ini telah mencapai total komitmen lebih dari 100 juta dolar AS.
"Kami sangat senang Gojek bergabung sebagai pemegang saham kami, menyusul investasi yang dilakukan oleh pemegang saham terkemuka LinkAja lainnya dalam penggalangan dana Seri B. Bergabungnya Gojek sebagai salah satu pemegang saham strategis, akan memberikan akses bagi LinkAja ke ekosistem Gojek untuk dapat mendukung misi LinkAja dalam mempercepat inklusi keuangan di Indonesia," kata CEO LinkAja Haryati Lawidjaja dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (9/3).
Sebagai bagian dari kemitraan, LinkAja akan memperluas opsi metode pembayaran untuk beberapa layanan tertentu di aplikasi Gojek di Indonesia. Integrasi itu juga akan semakin memperkuat kemitraan kedua perusahaan yang sudah terjalin sebelumnya, di mana LinkAja digunakan metode pembayaran yang dapat digunakan untuk layanan transportasi dan reservasi tiket di aplikasi Gojek.
Saat ini, platform dompet digital LinkAja sebagian besar berfokus pada pembayaran untuk pembelanjaan ritel, layanan publik dan layanan kebutuhan sehari-hari dengan 80 persen penggunanya berasal dari kota-kota Tier 2 dan Tier 3 di Indonesia.
Sementara layanan pembayaran digital Gojek melalui GoPay, melayani kebutuhan sektor ritel dan bisnis di Indonesia khususnya untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta layanan kebutuhan sehari-hari dalam platform Gojek.Kemitraan antara kedua perusahaan memungkinkan pengalaman pembayaran dari hulu ke hilir yang semakin mudah bagi pengguna dalam semua aspek kehidupan sehari-hari mereka.
"Investasi strategis ini merupakan validasi lebih lanjut atas pertumbuhan dan kemajuan LinkAja sebagai startup yang didirikan oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara dalam menjalankan misi kami untuk mempercepat inklusi keuangan di Indonesia, khususnya bagi masyarakat yang belum memiliki rekening bank dan yang belum sepenuhnya memanfaatkan layanan perbankan, serta para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah," imbuh Haryati.
Sementara itu, Co-CEO Gojek Andre Soelistyo mengatakan misi perusahaan untuk meningkatkan inklusi keuangan dengan memberikan akses layanan keuangan seluas-luasnya kepada masyarakat unbanked dan underbanked sejalan dengan komitmen yang dimiliki oleh LinkAja.
"Sebagai dua perusahaan nasional terdepan, kolaborasi ini memberi kesempatan untuk menggabungkan kekuatan teknologi dan jangkauan luas dari masing-masing perusahaan, sekaligus peluang bekerja sama dalam meningkatkan penggunaan pembayaran non-tunai sehingga dapat mempermudah hidup jutaan masyarakat di seluruh pelosok negeri," katanya.
Andre menilai kolaborasi dua perusahaan tepat di lakukan saat ini, di tengah meluasnya dampak pandemi Covid-19. "Dengan LinkAja sebagai mitra strategis, kami berharap dapat menjangkau lebih banyak konsumen dan pelaku usaha dengan berbagai skala bisnis, serta memberi mereka tambahan kemudahan dan kenyamanan dalam bertransaksi," katanya.