REPUBLIKA.CO.ID, PADANG--Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Novrial mengatakan balap sepeda internasional Tour de Singkarak (tdS) 2021 akan diselenggarakan pada September nanti. Novrial menyebut Pemprov Sumbar telah menyiapkan anggaran Rp 7 miliar untuk penyelenggaran TdS ini.
"Jadwal kita sudah acc di UCI (Union Cycliste Internationale), cuma karena kita ada pengurangan etape kita usul lagi menjadi 4 sampai 10 September, cuman kita belum dapat jawaban," kata Novrial, Senin (8/3).
Novrial menjelaskan pelaksanaan TdS ini dikurangi menjadi 5 etape dan 2 etape gran fondo. Etape race adalah balap seperti biasa, sementara etape gran fondo untuk komunitas sepeda balap.
Untuk 5 etape ini menurut Novrial masih tentatif. Pihaknya mengusulkan jalur dari Kota Padang-Limapuluh Kota di Harau, kemudian Limapuluh Kota-Solok, kemudian Solok-Padang. Dua lagi ada city race di Solok dan Padang.
Selain Sumbar, provinsi lain juga tertarik untuk ikut berpartisipasi sebagai penyelenggara TdS. Seperti di TdS 2019 diikuti oleh Jambi. Untuk 2021 ini, selain Jambi, juga ada ketertarikan Riau dan Bengkulu. Novrial menyebut Sumbar masih menantikan konfirmasi dari provinsi tetangga mengenai kepastian partisipasi sebagai tuan rumah TdS.
Novrial menambahkan sudah ada beberapa tim peserta yang mendaftarkan diri untuk TdS. Seperti dari Kazakhstan, China, Malaysia, Iran dan lainnya. Jumlah peserta diprediksi akan terus bertambah karena pendaftaran dipermudah lewat pendafataran secara online.
Saat penyelenggaraan TdS nanti, Novrial menjamin akan dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan. Semua yang ikut terlibat perlombaan diwajibkan melakukan tes swab PCR atau swab antigen. Begitu juga dengan penonton yang akan hadir menyaksikan dapat melakukan swab antigen di sejumlah titik yang telah ditentukan panitia.
"Penonton yang masuk daftar online ke venue start dan finish, dan kita beri fasilitas swab antigen atau swab antibody seperti biasa," ucap Novrial.