REPUBLIKA.CO.ID, GUANGZHOU -- Kedutaan Besar RI (KBRI) di Beijing dan Konsulat Jenderal RI (KJRI) di Guangzhou menggelar roadshow diplomasi ekonomi di Provinsi Fujian, China. Delegasi yang dipimpin Duta Besar RI Djauhari Oratmangun membahas isu kerja sama ekonomi dan investasi, kerja sama sosial dan budaya, people to people contact, serta perlindungan warga negara Indonesia (WNI) di luar negeri. Ini juga sejalan dengan upaya akselerasi ekonomi RI di tengah perekonomian dunia yang melambat akibat pandemi Covid-19.
Dalam paket lawatan ini, Djauhari bertemu Wakil Gubernur Fujian Guo Ningning, Senin (8/3). Keduanya membahas kerja sama sister province antara Fujian dan Jawa Tengah (Jateng).
Kerja sama sister province Fujian dan Jateng telah berlangsung sejak 2014. Kerja sama ini meliputi perdagangan, kesehatan, dan peningkatan kapasitas. Pada awal 2020, Fujian termasuk salah satu wilayah yang memberi donasi alat kesehatan ke Jateng.
Sementara Guo juga menyampaikan keinginannya berkunjung kembali ke Jateng. Sebelumnya ia sempat melawat ke Jateng pada 2019.
Isu lain yang dibahas dalam paket lawatan ini adalah kerja sama two countries twin park yang melibatkan kawasan industri Yuanhong di Kota Fuqing, dengan tiga kawasan industri di Indonesia yaitu Batang, Bintan, dan Semarang.
Menurut Guo, Indonesia adalah mitra dagang dan investasi utama dari Asia. Kerja sama ini diyakini mendorong investasi dan perdagangan khususnya terkait supply chain.
Sejauh ini sebanyak 20 perusahaan asal Indonesia telah masuk ke kawasan industri Yuanhong, termasuk di antaranya produsen makanan instan dan minuman kopi.
“Dalam waktu dekat, kerja sama twin park antara Yuanhong dan kawasan industri di Indonesia akan menjadi salah satu ikon kerja sama investasi RI dan China," ujar Djauhari.
Paket diplomasi di Fujian ini juga membahas nasib anak buah kapal (ABK) WNI. Djauhari menghargai penanganannya oleh pemerintah Provinsi Fujian. Ia meminta dukungan pemenuhan hak-hak dan pemulangan para ABK.
Delegasi RI kemudian meninjau kawasan industri Yuanhong dan mengunjungi sejumlah perusahaan, termasuk pabrik pengolahan tepung milik pengusaha Indonesia, pabrik cold storage produk perikanan, dan pabrik makanan beku. Delegasi juga mengunjungi pabrik LED BOE di Kota Fuqing, untuk melihat proses produksi yang semuanya dilakukan robot dan perusahaan petrokimia Yutime yang memfokuskan sektor biodegradable materials dan eco-agriculture untuk lini usahanya ke depan.
Istilah akrab
Nama Provinsi Fujian mungkin kalah populer dibandingkan Beijing, Shanghai, Guangdong, atau Hainan. Padahal, beberapa kata dalam dialek Hokkian yang ada di Fujiian, akrab bagi warga Indonesia, misalnya bakpao, capcay, cici, atau koko.
Fujian menjadi pintu masuk komoditas ekspor Indonesia ke China. Fujian juga memiliki berbagai potensi lain di bidang perdagangan dan investasi serta perdagangan digital yang perlu digali lebih optimal.