Selasa 09 Mar 2021 23:57 WIB

Sumsel Mulai Alami Fenomena Hari tanpa Bayangan

BMKG menyebut fenomena hari tanpa bayangan tak berdampak pada kondisi alam

Bayangan para pelari.
Foto: EPA/ANINDITO MUKHERJEE
Bayangan para pelari.

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Wilayah Sumatera Selatan mulai mengalami fenomena alam hari tanpa bayangan dampak dari dinamika kulminasi atau kondisi matahari yang berada tepat di posisi paling tinggi di langit. Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Kenten Palembang Hartanto di Palembang, Selasa, mengatakan hari tanpa bayangan telah dimulai dari Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan dan OKU Timur hari ini dan akan berakhir di Musi Rawas Utara pada 13 Maret 2012.

"Fenomena ini tidak berdampak langsung terhadap kondisi alam karena memang fenomena normal tahunan," ujarnya.

Masyarakat dapat menguji fenomena alam tersebut dengan berdiri atau meletakkan benda langsung di bawah sinar matahari sekitar pukul 12.00 WIB atau ketika waktu Shalat Zuhur. Semua bayangan benda di bawah sinar matahari dipastikan hilang karena posisi matahari tepat berada di atas kepala, kondisi tersebut biasa dimanfaatkan para peneliti untuk mengukur luas bumi.

Kondisi tanpa bayangan pertama di Sumsel pada 9 Maret 2021 terjadi di OKU Timur (pukul 12.13 WIB) dan OKU Selatan (12.14 WIB). Kemudian pada 10 Maret di Kabupaten OKU (Pukul 12.13 WIB) dan Pagaralam (12.17 WIB), pada 11 Maret di Muara Enim (12.14 WIB), Lahat (12.15 WIB), Tebing Tinggi (12.17 WIB).Lalu pada 12 Maret 2021 di OKI (Pukul 12.10 WIB), Ogan Ilir (12.11 WIB), Prabumulih (12.12 WIB), PALI (12.14 WIB), Musi Rawas (12.17 WIB), Lubuklinggau (12.18 WIB).Serta pada 13 Maret terjadi di Kota Palembang (12.10 WIB), Banyuasin (12.11 WIB), Musi Banyuasin (12.14 WIB) dan Muratara (12.17 WIB).

Hartanto menjelaskan pada saat matahari berada di posisi paling tinggi maka kondisi panas akan terasa maksimal, sehingga diperkirakan terjadi hujan lokal setelah matahari mencapai titik kulminasi utama atau pada sore harinya."Tidak ada yang perlu dikhawatirkan ketika terjadi kulminasi utama," katanya menegaskan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement